Cak Imin Soroti Bahaya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di Indonesia, Sambil Janjikan Lanjutkan Program Hilirisasi Sumber Daya Alam

Cak Imin, cawapres Koalisi Perubahan, mengutip pentingnya mengatasi KKN dalam sistem pemerintahan Indonesia

Cak Imin Soroti Bahaya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di Indonesia, Sambil Janjikan Lanjutkan Program Hilirisasi Sumber Daya Alam
Bakal calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyinggung pengeroposan sistem pemerintahan di Indonesia imbas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Cydem.co.id' Jakarta - Dalam acara "Sharing Session Bersama Capres-cawapres" di Universitas Islam Malang (Unisma), Muhaimin Iskandar, atau yang dikenal sebagai Cak Imin, menyampaikan keprihatinannya terhadap pengeroposan sistem pemerintahan di Indonesia yang disebabkan oleh Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). "Indikasi KKN merajalela, ya toh? Indikasi yang lain banyak lah. Nanti kita harus evaluasi," ujarnya pada Rabu (1/11) setelah acara tersebut.

Cak Imin, yang merupakan bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, menggarisbawahi pentingnya menerima kritik dan melakukan perbaikan sebagai langkah untuk membenahi masalah tersebut. Dia menyatakan rencananya untuk melanjutkan program hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang tengah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo. "Hilirisasi salah satunya harus terus kita lanjutkan dan benahi agar kekayaan SDA kita punya nilai tambah produktif," katanya.

Meskipun program hilirisasi mendapat kritik dari beberapa pihak, termasuk ekonom Faisal Basri, Cak Imin berkomitmen untuk menjaga keberlangsungannya agar masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Ia juga menyoroti bonus demografi Indonesia, menggambarkannya sebagai kekuatan untuk membangun sumber daya manusia ke depan. "270 juta penduduk, di mana 50 persen lebih adalah angkatan muda, saudara-saudara dan adik-adik semua adalah kekuatan bonus demografi agar seluruh kebutuhan inovasi teknologi jadi kekuatan SDM kita," kata Cak Imin.

Dalam konteks politik yang semakin intens menjelang pemilihan presiden mendatang, pernyataan Cak Imin menimbulkan diskusi dan pemahaman mendalam tentang masalah yang mendasar dan solusi yang diusung oleh calon pemimpin potensial. Meskipun masih sebatas pernyataan di forum publik, harapan besar diletakkan pada calon pemimpin untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia dengan mengatasi tantangan sistemik seperti KKN dan memaksimalkan potensi sumber daya alam dan manusia yang dimiliki negara ini.