Bahasa Indonesia Resmi Menjadi Bahasa Resmi di UNESCO: Prestasi dan Dampak Global

Keputusan ini diadopsi dalam Konferensi Umum UNESCO ke-42 di Paris, Prancis

Bahasa Indonesia Resmi Menjadi Bahasa Resmi di UNESCO: Prestasi dan Dampak Global
Ilustrasi. Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO.

Cydem.co.id' Jakarta - Pada Senin (20/11), Bahasa Indonesia berhasil meraih prestasi gemilang dengan ditetapkannya sebagai bahasa resmi atau official language untuk Konferensi Umum UNESCO. Keputusan ini diadopsi melalui Resolusi 42 C/28 dalam sesi Pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis.

Dalam pernyataannya, Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Duta Besar Mohamad Oemar, menegaskan bahwa Bahasa Indonesia telah menjadi kekuatan penyatu bangsa sejak masa pra-kemerdekaan, terutama melalui Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Dengan lebih dari 275 juta penutur, Bahasa Indonesia juga telah melanglang dunia, terbukti dengan masuknya kurikulum Bahasa Indonesia di 52 negara dengan setidaknya 150.000 penutur asing saat ini.

Bahasa Indonesia menjadi bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO, bergabung dengan enam bahasa resmi PBB, seperti Bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Spanyol, dan Rusia.

Pemerintah Indonesia mengusulkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO sebagai implementasi amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Langkah ini merupakan upaya de jure untuk memberikan status resmi pada bahasa Indonesia di tingkat internasional.

Keputusan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran global terhadap Bahasa Indonesia dan mendukung diplomasi budaya Indonesia. Dengan diakui sebagai bahasa resmi, Bahasa Indonesia diharapkan dapat berkontribusi pada perdamaian, keharmonisan, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di seluruh dunia.

Prestasi ini menandai langkah besar Indonesia dalam memperkuat konektivitas antar bangsa dan mendukung peran Indonesia di tingkat internasional, termasuk kepemimpinan Indonesia di forum G20 2022 dan ASEAN 2023. Pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional secara sistematis dan berkelanjutan.

Dampak Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi di UNESCO

Penetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di UNESCO memberikan dampak positif pada berbagai aspek, termasuk:

  1. Diplomasi Budaya: Pengakuan Bahasa Indonesia di UNESCO memperkuat diplomasi budaya Indonesia, memperluas cakupan pengaruh budaya Indonesia di tingkat global.

  2. Kesadaran Global: Kesadaran global terhadap Bahasa Indonesia meningkat, membuka peluang lebih banyak kerja sama internasional dan pertukaran budaya.

  3. Kontribusi pada Perdamaian Dunia: Bahasa bersifat inklusif dan menyatukan, memberikan kontribusi pada perdamaian dan kerjasama antarbangsa di tingkat internasional.

  4. Pengembangan Fungsi Bahasa Indonesia: Penetapan sebagai bahasa resmi adalah langkah menuju pengembangan lebih lanjut fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

  5. Peningkatan Daya Saing Global: Bahasa Indonesia dapat menjadi daya tarik bagi pihak asing untuk mempelajari dan menggunakan bahasa ini dalam konteks internasional, meningkatkan daya saing global Indonesia.

  6. Keterwakilan Indonesia di Dunia Internasional: Keikutsertaan Bahasa Indonesia di UNESCO memberikan wakil yang kuat bagi Indonesia dalam arena internasional.

Dengan prestasi ini, Indonesia menunjukkan komitmen pada keragaman bahasa dan budaya di dunia serta mengukuhkan perannya sebagai pemain penting dalam diplomasi global.