Transformasi Pekerjaan oleh AI: Antara Kekhawatiran dan Peluang

Kecemasan terkait AI menggantikan pekerja manusia muncul dengan 37% pemimpin bisnis meyakini adanya penggantian pekerja pada 2023

Transformasi Pekerjaan oleh AI: Antara Kekhawatiran dan Peluang
Ilustrasi. Kekhawatiran manusia bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat menggantikan mereka di sejumlah pekerjaan sepertinya bakal terbukti.

Cydem.co.id' Jakarta - Kekhawatiran manusia terhadap dampak kecerdasan buatan (AI) dalam dunia kerja memunculkan prediksi bencana, tetapi di tengah ketakutan itu, tampaknya ada cahaya harapan yang dapat membawa transformasi positif.

Laporan dari ResumeBuilder mencatat bahwa kecerdasan buatan memiliki potensi untuk menggantikan sejumlah pekerjaan, dengan 37 persen pemimpin bisnis memproyeksikan pergantian pekerja oleh teknologi AI pada tahun 2023. Sebanyak 44 persen bahkan meramalkan pemutusan hubungan kerja pada 2024 akibat efisiensi penggunaan AI.

Namun, skeptisisme muncul terhadap akurasi proyeksi tersebut. Julia Toothacre, ahli strategi resume dan karier di ResumeBuilder, menyatakan bahwa laporan tersebut mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan realitas bisnis secara menyeluruh. Beberapa organisasi tradisional dan bisnis kecil masih belum mengadopsi teknologi secara luas seperti perusahaan besar.

Meskipun kekhawatiran tentang pemutusan hubungan kerja terinspirasi oleh AI, beberapa ahli menyatakan pandangan optimis. Alex Hood, kepala bagian produk di Asana, perusahaan perangkat lunak manajemen proyek, berpendapat bahwa teknologi AI dapat membuka jalan bagi pemimpin bisnis untuk merestrukturisasi pekerjaan. Separuh waktu yang dihabiskan di tempat kerja, menurut Hood, adalah untuk melakukan "pekerjaan tentang pekerjaan," seperti pembaruan status dan komunikasi lintas departemen, yang dapat diotomatisasi oleh AI, membuka peluang produktif baru.

Namun, terdapat perbedaan pandangan. Elon Musk, mantan CEO Twitter, bahkan menyatakan bahwa AI akan membuat pekerjaan manusia tidak diperlukan. Namun, Marc Cenedella, pendiri Leet Resumes and Ladders, melihat potensi peluang bagi manusia dalam meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Dengan AI menangani pekerjaan berbasis tugas, para pekerja dapat fokus pada tugas yang lebih kompleks dan kreatif, serupa dengan pergeseran budaya kantor di masa lalu.

Dalam perdebatan tentang dampak AI pada pekerjaan, satu hal jelas: sementara teknologi ini mungkin menggantikan beberapa pekerjaan, ada juga peluang untuk inovasi, pengembangan, dan peningkatan kualitas pekerjaan manusia.