Tragedi Gunung Marapi: Evakuasi Korban Terus Dilakukan, 11 Pendaki Tewas Akibat Erupsi

Tim SAR berhasil mengevakuasi tiga korban tewas, sementara 12 pendaki masih hilang setelah erupsi dan pencarian terhenti akibat erupsi susulan

Tragedi Gunung Marapi: Evakuasi Korban Terus Dilakukan, 11 Pendaki Tewas Akibat Erupsi
Erupsi Gunung Marapi di Sumbar menewaskan 11 pendaki. Saat ini, 12 orang masih hilang.

Cydem.co.id' Jakarta - Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi pada Minggu (3/12), mengejutkan para pendaki yang sedang berada di puncaknya. Kejadian tragis ini menelan korban jiwa, dengan 11 pendaki dinyatakan tewas akibat letusan tersebut.

Tim SAR gabungan segera meluncur ke lokasi untuk melakukan pencarian dan evakuasi terhadap para korban yang terjebak di gunung. Proses evakuasi tidak berjalan mulus karena adanya erupsi susulan yang memaksa tim untuk menghentikan sementara upaya penyelamatan.

Dari 11 pendaki yang tewas, tim SAR berhasil mengevakuasi tiga jenazah pada hari Senin (4/12) dan membawanya ke RSUD Dr. Achmad Muchtar. Meskipun upaya penyelamatan masih terus dilakukan, 12 pendaki lainnya masih belum ditemukan, dan proses pencarian dijadwalkan akan dilanjutkan pada hari berikutnya.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menanggapi peristiwa ini dengan menutup sementara jalur pendakian ke Gunung Marapi. Pengumuman penutupan ini dipublikasikan melalui akun Instagram @bksda_sumbar, dan para pendaki diimbau untuk merencanakan ulang perjalanan mereka.

Polda Sumatera Barat bersiap menghadapi dampak tragedi ini dengan menyiapkan Posko Disaster Victim Identification (DVI) di posko evakuasi Marapi Batu Palano. Posko DVI bertujuan untuk mengidentifikasi korban yang dinyatakan meninggal dunia selama peristiwa erupsi gunung tersebut.

Kepala Desa Batu Palano, Darizal, memberikan informasi bahwa meskipun pemerintah desa memberikan larangan beraktivitas di sekitar gunung sementara waktu, sebagian petani yang mendiami daerah tersebut masih tetap melanjutkan kegiatan pertanian mereka. Meski telah diberikan peringatan tentang bahaya abu vulkanik, sebagian warga terbiasa dengan situasi ini dan kembali beraktivitas seperti biasa.

Peristiwa erupsi Gunung Marapi ini menjadi sorotan utama, memunculkan keprihatinan atas keselamatan pendaki dan menimbulkan pertanyaan tentang pengelolaan keamanan di destinasi wisata gunung di Indonesia.