Taktik Penuh Kejutan Hamas Hadapi Agresi Israel di Gaza: Drone Peledak, Operasi di Gaza Utara, dan Penyerangan Pasukan

Pertempuran sengit di Jalur Gaza menunjukkan kekuatan dan kreativitas Hamas yang tidak boleh diremehkan

Taktik Penuh Kejutan Hamas Hadapi Agresi Israel di Gaza: Drone Peledak, Operasi di Gaza Utara, dan Penyerangan Pasukan
Pengamat militer menilai taktik Hamas semakin canggih hadapi Israel.

Cydem.co.id' Jakarta - Dalam menghadapi agresi terus-menerus dari Israel di Gaza selama dua bulan terakhir, kelompok perlawanan Hamas menerapkan serangkaian taktik yang penuh kejutan. Dari penggunaan drone peledak hingga operasi di Gaza utara, Hamas terus menunjukkan kekuatannya dan mengubah dinamika perang di kawasan tersebut.

Perang yang semula berfokus di utara Gaza telah menyebar ke selatan, menciptakan tantangan baru bagi Hamas. Namun, kelompok ini dengan cerdik meningkatkan persenjataan mereka dengan meluncurkan drone peledak dan amunisi anti-tank yang lebih canggih, mengindikasikan bahwa mereka tidak gentar menghadapi kekuatan militer Israel.

Menurut Institute for the Study of War (ISW), Hamas juga menggunakan eksplosif penetrator (EFP) dengan kecepatan hipersonik yang dapat menembus lapisan baja tanpa dapat dicegat oleh pertahanan Trophy Israel. Jenis EFP modern yang digunakan Hamas memiliki dampak mematikan dalam radius 10-40 meter, membuatnya menjadi senjata yang sulit dihadapi oleh pasukan lawan.

Operasi di Gaza utara juga menjadi bagian dari taktik Hamas untuk memperlambat kemajuan Israel dan memberikan waktu bagi mereka untuk memindahkan pemimpin dan persenjataan utama ke wilayah selatan, yang dianggap sebagai basis utama kelompok ini.

Taktik penggunaan terowongan juga semakin menjadi sorotan. Hamas dikabarkan merekam isi barak militer Israel dan menggunakan informasi tersebut untuk merencanakan serangan balasan. Terowongan yang digunakan untuk meledakkan bom ketika ada sekitar 60 pasukan Israel di dalamnya menunjukkan kompleksitas taktik militer kelompok ini.

Pakar keamanan, Alexandre Vautravers, mengungkapkan bahwa "Waktu adalah sahabat Hamas. Semakin lama perang berlangsung, semakin banyak korban sipil yang akan jatuh, dan ini menguntungkan Hamas karena menurunkan citra Israel."

Dengan terus berkembangnya taktik dan strategi Hamas, perang di Gaza terus menjadi panggung untuk pertempuran yang penuh teka-teki, menantang kekuatan militer Israel dan menciptakan dinamika baru dalam konflik yang berkepanjangan ini.