Sri Mulyani Suarakan Kekhawatiran atas Lonjakan Harga Beras, di Tengah Mendekatnya Ramadan dan Idulfitri

Pemerintah turun tangan dalam menangani masalah stok dan harga beras, namun masih terjadi kelangkaan di toko ritel modern

Sri Mulyani Suarakan Kekhawatiran atas Lonjakan Harga Beras, di Tengah Mendekatnya Ramadan dan Idulfitri
Menteri Keuangan Sri Mulyani mewanti-wanti dampak buruk kenaikan harga beras kepada inflasi, terutama menjelang puasa dan lebaran.

Cydem.co.id' Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengeluarkan peringatan serius terhadap dampak negatif kenaikan harga pangan, khususnya beras, yang dapat mempengaruhi stabilitas inflasi di Indonesia. Dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Sri Mulyani menyoroti peningkatan harga beberapa bahan pangan penting seperti bawang putih, cabai merah, daging ayam, dan telur ayam, serta khususnya menyoroti dampak dari kenaikan harga beras.

Meskipun pemerintah telah berhasil menjaga inflasi pada kisaran 2,57 persen secara tahunan pada Januari 2024, Sri Mulyani menekankan bahwa kenaikan harga beras bulanan sebesar 7,7 persen hingga Februari 2024 menjadi perhatian serius. Harga rata-rata beras yang mencapai Rp15.175 per kilogram telah memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi volatile food di Indonesia.

Menyadari mendekatnya bulan puasa Ramadan dan perayaan Idulfitri, Sri Mulyani menyampaikan keprihatinannya terhadap tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama terkait dengan stabilitas harga pangan. Ia menekankan bahwa harga pangan yang meningkat dapat menimbulkan tekanan tambahan pada anggaran rumah tangga, terutama di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

Sri Mulyani juga menyoroti masalah stok dan distribusi beras yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, meskipun Presiden Joko Widodo telah turun tangan dalam menangani masalah ini. Kelangkaan beras, terutama di toko ritel modern, menunjukkan perlunya langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga beras di pasaran.

Dalam menghadapi tantangan ini, Sri Mulyani menekankan pentingnya stabilisasi harga pangan untuk menjaga inflasi tetap terkendali. Langkah-langkah konkret perlu segera diambil untuk mengatasi kenaikan harga pangan, baik melalui regulasi harga maupun kebijakan lainnya yang mendorong ketersediaan dan distribusi yang adil bagi masyarakat.

Dengan demikian, pernyataan Sri Mulyani mencerminkan kekhawatiran yang mendalam terhadap stabilitas harga pangan, khususnya beras, dan menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan yang terus berkembang.