Relawan Ganjar Tuntut Pengulangan Pemilu 2024, 1.978 Polisi Dikerahkan untuk Amankan Aksi
Demonstrasi merupakan respons terhadap deklarasi 'Petisi Brawijaya' yang menolak hasil Pilpres 2024
Cydem.co.id' Jakarta - Sebuah gelombang demonstrasi massa diprediksi akan mengguncang ibu kota negara hari ini, Senin (19/2), di mana kelompok relawan pendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan mengadakan unjuk rasa di kawasan Patung Kuda dan Bawaslu, Jakarta. Sebanyak 1.978 personel kepolisian telah dikerahkan untuk menjaga keamanan selama aksi tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, memastikan kesiapan kepolisian dalam menghadapi demonstrasi tersebut. "Ada 1.978 personel yang disiapkan untuk melayani dan mengamankan apabila ada aksi," ungkapnya dalam pesan singkat kepada media.
Meskipun begitu, rincian terkait rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi potensi kemacetan akibat long march massa menuju gedung Bawaslu masih belum diungkap secara detail oleh pihak kepolisian. Menurut Kombes Susatyo, penyesuaian rekayasa lalu lintas akan dilakukan sesuai dengan perkembangan situasi.
"Situasional rekayasa lalu lintas," tandasnya.
Dalam konteks politik, demonstrasi ini merupakan respons terhadap deklarasi 'Petisi Brawijaya' yang dilakukan sebelumnya. Kelompok relawan Ganjar-Mahfud MD menilai hasil Pilpres 2024 dilakukan dengan dugaan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
Menurut Ketua Umum Kombas GP, Burhan Saidi, mereka menuntut agar Pemilu 2024 diulang atas dasar kecurangan tersebut. "Jam 10.00 WIB akan turun ke Patung Kuda kemudian long march ke Bawaslu. Jadi semua organ relawan silakan turun, tidak perlu mendaftar silakan datang bawa pasukan anda kita geruduk Bawaslu," papar Burhan dalam konferensi pers di Jakarta Selatan.
Dalam deklarasi 'Petisi Brawijaya', gabungan relawan Ganjar-Mahfud menekankan perlunya pergantian komisioner KPU dan Bawaslu serta pelaksanaan pemilu ulang yang jujur dan adil.