Pj Gubernur DKI Hebohkan Jakarta dengan Wacana Pemindahan ASN ke IKN, Kepala OIKN: Bukan Tempat Pembuangan

OIKN berkomitmen memberikan fasilitas terbaik untuk mendukung kesejahteraan ASN yang pindah ke IKN

Pj Gubernur DKI Hebohkan Jakarta dengan Wacana Pemindahan ASN ke IKN, Kepala OIKN: Bukan Tempat Pembuangan
Kepala OIKN Bambang Susantono merespons pernyataan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang bakal memindahkan ASN malas ke IKN.

Cydem.co.id' Jakarta - Pernyataan kontroversial Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengenai rencananya untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak bekerja dengan baik ke Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menjadi sorotan utama. Kepala OIKN, Bambang Susantono, langsung memberikan respons serius terhadap pernyataan tersebut.

Bambang Susantono menilai pernyataan Heru sebagai guyonan semata. "Becanda kali. Enggak lah (bukan tempat pembuangan), kami ingin yang pindah bilang 'Eh pindah itu asyik'," kata Bambang di Media Center Indonesia Maju, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Bambang, OIKN berkomitmen untuk memberikan fasilitas terbaik kepada ASN yang pindah ke IKN. "Kami sendiri bertekad yang pindah itu fasilitasnya bagus. Jangan sampai fasilitasnya gak ada," ungkapnya. Ia juga menyebut Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sedang menyiapkan fasilitas untuk mendukung pemindahan ASN.

Sementara itu, Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono, awalnya menyampaikan wacana pemindahan ASN dalam suasana guyonan. Dalam seminar bertajuk 'Menuju Masa Depan Jakarta sebagai Kota Global', Heru meminta para ASN bekerja dengan baik sebagai penerus pembangunan Jakarta. "Jadi bapak kalau nggak bekerja dengan baik, sesuai dengan UU ASN yang terbaru, bapak saya pekerjakan ke IKN," ucap Heru sambil disambut gelak tawa ASN.

Heru juga menyatakan kesiapannya untuk menugaskan ASN DKI ke IKN, dengan harapan bisa mempercepat kenaikan pangkat sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pernyataan kontroversial ini memicu berbagai reaksi dan spekulasi di kalangan ASN DKI. Kepala OIKN, Bambang Susantono, menegaskan bahwa IKN bukan tempat pembuangan, dan pihaknya berkomitmen untuk menyediakan fasilitas yang memadai, termasuk rumah sakit, sekolah, dan area rekreasi, guna mendukung kenyamanan para ASN yang memilih pindah ke IKN.

Kisah ini menjadi pusat perhatian publik Jakarta, menciptakan diskusi luas mengenai rencana pemindahan ASN dan peran strategis OIKN dalam pengembangan ibu kota. Diharapkan, langkah-langkah nyata akan segera diambil untuk mengatasi isu ini dan mengamankan kesejahteraan ASN yang terlibat.