Pengusaha Susu Ungkap Kesiapan dan Tantangan Program Makan Gratis Prabowo
Program tersebut memunculkan kekhawatiran akan peningkatan impor daging sapi dan susu
Cydem.co.id' Jakarta - Seorang pengusaha dalam industri susu mengungkap secara jujur tentang kesiapan industri susu dalam mendukung program makan siang dan susu gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk 82,9 juta anak.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, menjelaskan bahwa program ini mengacu pada komposisi makanan 4 sehat 5 sempurna, yang memerlukan jumlah komoditas tertentu setiap tahunnya.
Menurut Ketua Dewan Persusuan Nasional, Teguh Boediyana, implementasi program makan gratis ini dapat meningkatkan impor, terutama untuk daging sapi dan susu, karena sebagian penerima manfaat mungkin bukan konsumen susu dan kondisi ekonomi yang terbatas.
Teguh menekankan bahwa janji Prabowo untuk meningkatkan konsumsi bahan pokok membutuhkan upaya radikal dari pemerintah, terutama dalam meningkatkan produksi susu dan daging sapi, yang merupakan tantangan berat mengingat kondisi saat ini.
Meskipun demikian, hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan keunggulan bagi pasangan Prabowo-Gibran dengan persentase suara yang signifikan, menunjukkan dukungan yang kuat dari masyarakat.
Pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan 74.540.324 suara atau 58,84 persen dari sampling 77,06 persen, diikuti oleh paslon nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 30.939.973 suara atau 24,43 persen, sementara Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapatkan suara terendah dengan 21.192.216 suara atau 16,73 persen.