PDIP Tegaskan Kebijakan Anti-Dinasti Politik: Megawati Tidak Memaksa Anaknya untuk Cawapres

Prabowo menyatakan bahwa keluarganya adalah contoh positif dari dinasti politik, dianggap sebagai keluarga patriotik yang berjuang untuk rakyat

PDIP Tegaskan Kebijakan Anti-Dinasti Politik: Megawati Tidak Memaksa Anaknya untuk Cawapres
Prabowo Subianto menganggap dinasti politik sebagai hal yang wajar dan positif.

Cydem.co.id' jakarta - Kontroversi seputar dinasti politik di Indonesia semakin memanas setelah Prabowo Subianto, calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), mengklaim bahwa hampir semua partai politik di Indonesia memiliki dinasti politik, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun, PDIP dengan tegas membantah klaim ini, menyatakan bahwa partai tersebut memiliki kebijakan anti-dinasti politik yang dipegang teguh oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira, memberikan klarifikasi terkait isu ini kepada wartawan hari ini. "Ibu Mega kan tidak memaksakan anaknya untuk menjadi capres atau cawapres. Padahal, kalau beliau mau, bisa saja," ujar Andreas, menegaskan bahwa PDIP tidak mendukung dinasti politik dalam internal partai maupun dalam perekrutan calon pemimpin negara.

Andreas juga menekankan bahwa PDIP, sebagai partai pemenang Pemilu 2019, memiliki tiket untuk mengusung calon presiden sendiri. "Ibu Mega juga tidak menabrak aturan atau menggunakan lembaga negara untuk kepentingan anaknya. Kami mewarisi nilai-nilai kebangsaan dan prinsip-prinsip taat konstitusi dari Ibu Mega, dan kami menggunakan warisan tersebut dalam kehidupan bernegara seperti yang terjadi sekarang," tambahnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto mempertahankan dinasti politik sebagai hal yang wajar. Dalam sebuah acara di Djakarta Theater, Jakarta, pada tanggal 24 Oktober 2023, Prabowo mengatakan, "Kalau kita jujur, Anda lihat di semua partai termasuk PDIP ada dinasti politik, dan itu tidak negatif." Prabowo menambahkan bahwa keluarganya, seperti Soemitro Djojohadikoesoemo dan cucunya Margono Djojohadikusumo, adalah contoh dinasti politik yang positif, karena mereka dianggap sebagai keluarga yang patriotik dan berjuang untuk rakyat.

Isu dinasti politik telah menjadi topik panas dalam kampanye pemilihan presiden, dengan pendapat yang terbagi di kalangan masyarakat. Sementara beberapa pihak berpendapat bahwa dinasti politik adalah tradisi yang sulit dihindari, yang penting adalah bagaimana tradisi tersebut dipraktikkan. Bagi PDIP, klaim Prabowo tentang adanya dinasti politik di partainya telah direspons dengan tegas dan dijelaskan bahwa partai tersebut berkomitmen untuk mematuhi aturan dan menjaga integritas dalam proses politik di Indonesia.