Mengurai Misteri 'Jalur Neraka' Parung Panjang: Kementerian PUPR Bongkar Rencana Perbaikan dan Tawarkan Solusi Tuntas

'Jalur neraka' Parung Panjang telah menelan banyak korban jiwa dalam beberapa tahun terakhir

Mengurai Misteri 'Jalur Neraka' Parung Panjang: Kementerian PUPR Bongkar Rencana Perbaikan dan Tawarkan Solusi Tuntas
Kementerian PUPR akan memperbaiki 'jalan neraka' Parung Panjang bila menerima usul dari Pemda Jabar. Perbaikan akan dilakukan bila Jabar bangun jalur tambang.

Cydem.co.id' Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bawah kepemimpinan Basuki Hadimuljono blak-blakan mengenai rencana perbaikan 'jalur neraka' di Parung Panjang, Bogor. Jalur ini, yang telah memakan korban dan menjadi viral karena truk tambang, menjadi sorotan utama. Juru Bicara Menteri PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menjelaskan bahwa perbaikan jalur tersebut merupakan kewenangan daerah, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Menurut Endra, untuk memulai perbaikan, Pemprov Jabar perlu mengusulkan pembangunan jalur khusus bagi truk tambang kepada pemerintah pusat. "Kami telah meminta Pemprov untuk mengusulkan pembangunan jalur khusus truk tambang, dan jika diusulkan dan disetujui, akan masuk dalam instruksi presiden (inpres) terkait pengembangan jalan di daerah," ujarnya di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, pada Jumat (2/2).

Langkah pertama yang diinginkan adalah usulan pembangunan jalur khusus yang nantinya akan dibahas dalam inpres jalan daerah di tahun 2024. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, menjelaskan bahwa Pemprov Jabar sudah memiliki strategi perbaikan dengan membuat jalur khusus truk tambang terlebih dahulu. Hedy menekankan perlunya penanganan khusus pada jalur truk tambang di Parung Panjang sebelum memulai perbaikan 'jalur neraka' yang rusak.

"Perbaikan akan berpotensi mengganggu lalu lintas, dan jika dilakukan saat ini, akan menyebabkan kemacetan yang lebih tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan cepat pada jalur tersebut akibat lalu lintas truk tambang. Oleh karena itu, kami ingin melihat pendekatan yang lebih holistik dalam penanganannya," jelas Hedy.

Kementerian PUPR berharap adanya penanganan khusus terlebih dahulu pada jalur truk tambang di Parung Panjang sebelum memulai perbaikan 'jalur neraka' yang rusak. Setelah pembangunan jalan tambang khusus, pemerintah pusat akan berkontribusi dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi.

"Kami ingin melihat bagaimana rencana pembangunan jalur tambang, kapan pelaksanaannya, dan saat ini tengah berkomunikasi dengan pemerintah provinsi. Pemprov sudah menunjukkan komitmen untuk melanjutkan pembangunan jalur tambang tersebut," tambahnya.

Hedy menegaskan bahwa setelah terjadi pembangunan jalur khusus, pemerintah pusat akan turut membantu dalam cost sharing untuk perbaikan jalan provinsi yang rusak di Parung Panjang, mengingat jalur tersebut merupakan jalan provinsi, bukan jalan nasional.

'Jalur neraka' di Parung Panjang, Bogor, telah menimbulkan banyak korban, terutama karena truk-truk pengangkut hasil tambang yang melintasi jalan umum, merusak kontur jalan, dan membahayakan pengendara lain. Selama tahun 2023, Satuan Lalu Lintas Polres Bogor mencatat 12 orang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalur tersebut, sejak awal Januari hingga 19 Desember 2023.

Dengan mengungkapkan secara terperinci rencana PUPR untuk mengatasi masalah ini, harapannya adalah dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan dan meningkatkan keselamatan di 'jalur neraka' Parung Panjang.