Kontroversi Dukungan Politik: Mayoritas Publik Merasa Sikap Jokowi Terhadap PDIP Kurang Pantas
Survei mencermati dinamika politik internal menjelang Pemilu 2024
Cydem.co.id' Jakarta - Sebuah hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menciptakan kegemparan dalam arena politik Indonesia, dengan 47 persen responden menganggap sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap PDIP belakangan ini kurang pantas. Survei yang dilakukan pada 29 Oktober hingga 5 November 2023 ini juga mengungkapkan pergeseran dukungan menuju pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, sementara sebagian responden merasa sikap Jokowi terhadap partainya kurang mendukung.
Hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatatkan bahwa 47 persen responden merasa sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap PDIP belakangan ini kurang pantas. Dalam survei tersebut, terlihat peningkatan dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, sementara responden menilai sikap Jokowi terhadap PDIP sebagai kurang mendukung. Survei Indikator Politik Indonesia juga mencatat bahwa 44,1 persen responden tidak setuju dengan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden, menyiratkan pandangan bahwa Jokowi telah mengkhianati PDIP.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh SMRC pada periode 29 Oktober hingga 5 November 2023, sebanyak 39 persen responden menyatakan sikap Jokowi terhadap PDIP kurang pantas, dengan tambahan 8 persen yang menyatakan sangat tidak pantas. Totalnya, 47 persen responden menilai sikap negatif Jokowi terhadap partai yang membesarkannya. Sementara itu, hanya 30 persen responden yang merasa sikap Jokowi pantas, dan 23 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani, menyampaikan bahwa hasil survei ini mencerminkan pandangan masyarakat terkait sikap Jokowi yang dianggap tidak definitif dalam mendukung capres yang diusung oleh PDIP, partainya sendiri. Ia menekankan bahwa fenomena ini cukup unik dan menarik perhatian masyarakat, terutama karena Jokowi seolah mendukung oposisinya, yaitu Prabowo, bukan capres yang diputuskan oleh PDIP.
Survei juga menyoroti tanggapan masyarakat terhadap majunya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo. Sebanyak 40 persen responden menyatakan bahwa hal itu kurang pantas, sementara 27 persen menyatakan pantas. Selain itu, 10 persen responden menilai tidak pantas sama sekali, dan 23 persen lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.
Kontroversi ini semakin memanas dengan hasil survei Indikator Politik Indonesia, yang menunjukkan bahwa 44,1 persen responden tidak setuju dengan majunya Gibran sebagai calon wakil presiden. Meskipun hanya 34,7 persen setuju, angka ketidaksetujuan ini menciptakan pandangan bahwa Jokowi telah mengkhianati PDIP. Dalam konteks ini, 66,7 persen masyarakat menilai bahwa Jokowi memiliki hak untuk menentukan keputusan politiknya, sementara 21,1 persen berpendapat sebaliknya.
Dalam suasana politik yang semakin panas menjelang Pilpres 2024, sikap Jokowi terhadap PDIP dan dukungan terhadap Gibran menjadi sorotan utama yang memicu perdebatan dan spekulasi di kalangan masyarakat Indonesia.