Kenaikan Harga Pangan Dominasi Awal Pekan Ini, Cabai dan Beras Mencuat sebagai Fokus

Kenaikan harga beras tercatat pada semua kualitas, dengan kenaikan tertinggi sebesar 1 persen

Kenaikan Harga Pangan Dominasi Awal Pekan Ini, Cabai dan Beras Mencuat sebagai Fokus
Mayoritas harga pangan naik pada awal pekan ini, Senin (12/2). Kenaikan terutama terjadi pada komoditas cabai dan beras. Ilustrasi.

Cydem.co.id' Jakarta - Awal pekan ini, Indonesia disajikan dengan lonjakan harga pangan yang signifikan. Berdasarkan data yang dirilis oleh Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, Senin (12/2), mayoritas komoditas pangan mengalami kenaikan, dengan cabai dan beras menjadi sorotan utama.

Kenaikan harga cabai terutama mencolok pada cabai rawit merah, yang melambung sebesar 9,82 persen dan mencapai kisaran harga hingga Rp90 ribu per kg di beberapa pasar lokal tertentu. Di samping itu, cabai merah keriting juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 5,39 persen. Sementara cabai rawit hijau dan cabai merah besar naik masing-masing sebesar 2,67 persen dan 2,22 persen.

Tidak ketinggalan, harga beras juga mengalami kenaikan yang cukup mencolok. Berbagai jenis beras, mulai dari kualitas bawah hingga super, mencatatkan kenaikan harga antara 0,36 hingga 1 persen.

Selain cabai dan beras, kenaikan harga juga terpantau pada komoditas lainnya. Daging ayam ras segar naik sebesar 1,76 persen, diikuti oleh kenaikan harga daging sapi dan minyak goreng. Namun, ada penurunan harga pada beberapa komoditas seperti bawang merah dan bawang putih.

Menanggapi kenaikan ini, beberapa faktor mungkin berkontribusi, termasuk kondisi cuaca, ketersediaan pasokan, dan faktor-faktor eksternal lainnya. Meskipun demikian, stabilitas harga beberapa komoditas seperti gula pasir lokal dan minyak goreng kemasan bermerek menunjukkan bahwa masih ada beberapa kestabilan di pasar.

Kenaikan harga pangan menjadi perhatian utama bagi masyarakat, terutama mereka yang rentan terdampak oleh fluktuasi harga. Pemerintah diharapkan untuk mengambil langkah-langkah strategis guna menjaga stabilitas harga dan mencegah dampak yang terlalu memberatkan bagi konsumen. Seiring dengan itu, langkah-langkah untuk meningkatkan produksi dan distribusi pangan juga harus diperkuat untuk mengatasi lonjakan harga yang berulang.