Demo Kecurangan Pemilu: Ribuan Aparat Siaga Kawal Penolakan Hasil Pemilu di DPR
Demonstrasi yang digelar oleh Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi menarik lebih dari 1.000 peserta dari berbagai latar belakang
Cydem.co.id' Jakarta - Sebuah aksi massa yang ditandai dengan ketegangan dan penolakan yang tegas terhadap hasil Pemilihan Umum 2024 telah memicu pergerakan besar di depan Gedung MPR/DPR hari ini. Lebih dari 3.900 personel gabungan, terdiri dari kepolisian, TNI, dan instansi terkait, dikerahkan untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama demonstrasi tersebut.
Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi, yang menjadi salah satu penggerak utama demonstrasi ini, menarik perhatian dengan tema "Masyarakat Sipil Selamatkan Demokrasi Indonesia." Mereka menegaskan penolakan terhadap hasil pemilu yang diduga curang dan menuntut transparansi serta keadilan dalam proses demokrasi.
Dalam pengaturan yang teliti, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan bahwa personel keamanan akan ditempatkan di titik-titik strategis untuk mencegah kerusuhan atau gangguan dalam pelaksanaan aksi. Pengalihan arus lalu lintas juga akan dilakukan dengan hati-hati, disesuaikan dengan dinamika situasi di lapangan.
Koordinator aksi, Meri, menjelaskan bahwa lebih dari 1.000 orang dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk mahasiswa, buruh, aktivis, dan akademisi, telah bersiap untuk bergabung dalam aksi tersebut. Mereka membawa 15 tuntutan, termasuk penolakan terhadap hasil pemilu yang diragukan keabsahannya serta desakan untuk menggelar penyelidikan lebih lanjut atas dugaan kecurangan tersebut.
Penolakan terhadap hasil pemilu ini telah menjadi sorotan sejak hari pemungutan suara pada 14 Februari lalu. Tim-tim peserta Pemilu, seperti Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, telah secara terbuka menyuarakan kecurigaan mereka terhadap proses pemungutan suara dan sistem rekapitulasi yang digunakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dugaan kecurangan ini semakin memanas ketika beberapa lembaga survei menempatkan kedua pasangan tersebut di posisi kedua dan ketiga berdasarkan hitungan cepat mereka. Dalam konteks ini, aksi massa hari ini menjadi sebuah panggilan kuat untuk menjaga integritas demokrasi dan memastikan bahwa suara rakyat benar-benar didengar dan dihormati.