Pada Selasa (27/2), Ketua DPP Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily, memberikan pernyataan bahwa partai mereka memberikan ruang kepada Zaki dan Ridwan Kamil untuk bersaing secara adil sebelum satu nama secara resmi diusung. "Pada akhirnya harus memilih satu. Dalam internal partai Golkar ada mekanisme untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan secara resmi pada Pilkada," ujar Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Meskipun belum begitu dikenal secara nasional, Zaki telah membangun reputasi yang kuat di internal Golkar DKI Jakarta. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua DPD Golkar DKI, posisi yang menegaskan pengaruhnya dalam struktur partai.
Tidak hanya bermodal jabatan internal, Zaki juga memiliki pengalaman politik yang solid. Sebelumnya, ia telah menjabat sebagai Bupati Tangerang selama dua periode, mulai dari tahun 2013 hingga 2023. Sebelum menjadi bupati, Zaki telah terjun dalam dunia legislatif sebagai anggota DPR dari fraksi Golkar untuk periode 2009-2014. Ia mewakili daerah pemilihan Banten III yang mencakup wilayah Tangerang Raya.
Di DPR, Zaki terlibat dalam Komisi I yang menangani bidang pertahanan dan hubungan luar negeri. Keberhasilannya dalam politik legislatif mendorongnya untuk maju sebagai bupati Tangerang, di mana ia berhasil memenangkan pemilihan setahun sebelum masa jabatannya di DPR berakhir.
Menanggapi potensi pencalonannya sebagai calon gubernur, Zaki menyatakan kesiapannya. Pengalaman panjangnya di dunia politik, termasuk kepemimpinan sebagai bupati Tangerang selama dua periode, memberikan dasar yang kokoh bagi ambisi politiknya. "Kalau bicara kesiapan, sebagai kader partai saya harus siap terus," ujarnya melalui pesan singkat pada Senin (26/2).
Dengan jejak politik yang kaya dan pengaruh yang semakin meningkat di Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar menjadi salah satu figur yang patut diperhitungkan dalam peta politik ibu kota menjelang Pilkada 2024.
Averroes Gibraltar 
