Gibran Rakabuming Dinilai Berpotensi Menjadi Ketua Umum Partai Golkar
Analisis menyoroti relevansi Gibran dengan karakteristik dan kebutuhan Partai Golkar
Cydem.co.id' Jakarta - Seorang pengamat politik dan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, mengemukakan bahwa calon wakil presiden nomor 2, Gibran Rakabuming, memiliki peluang untuk menjadi ketua umum Partai Golkar.
Menurutnya, Golkar merupakan partai besar yang menarik untuk dibahas terkait dengan potensi Gibran Rakabuming sebagai calon ketua umum di masa mendatang. Hal ini merujuk pada pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, yang menyebut empat nama potensial untuk posisi tersebut, yakni Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Bahlil Lahadalia, dan Agus Gumiwang Kertasasmita.
Qodari menambahkan bahwa selain keempat nama tersebut, Gibran Rakabuming Raka juga memiliki potensi yang sangat besar untuk memimpin Golkar ke depan.
Alasan yang disampaikan Qodari adalah karena Gibran akan segera menduduki jabatan strategis sebagai wakil presiden. Dia menekankan bahwa karakteristik Partai Golkar cenderung melekat sebagai bagian dari pemerintahan, yang sejalan dengan posisi Gibran sebagai wakil presiden dan potensial sebagai ketua umum Golkar.
Qodari juga mengaitkan pengalaman yang dialami oleh Jusuf Kalla saat menjabat wakil presiden dan ketua umum Golkar pada periode sebelumnya sebagai contoh relevansi antara posisi strategis dalam pemerintahan dan kepemimpinan partai.
Alasan kedua yang dia sampaikan adalah bahwa Golkar ke depan harus berorientasi pada kalangan muda karena mayoritas pemilih berasal dari kalangan tersebut. Oleh karena itu, tantangan bagi Golkar adalah untuk diisi dengan banyak tokoh muda agar bisa mengakomodasi kebutuhan dan aspirasi dari segmen pemilih tersebut.
Meskipun demikian, Ketua DPP Golkar, Dave Laksono, menyatakan bahwa pihaknya belum mendengar secara resmi mengenai wacana Gibran menjadi ketua umum Golkar.
Baru-baru ini, Presiden Jokowi juga dikaitkan dengan Golkar, bahkan disebut-sebut akan bergabung dengan partai tersebut. Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar, mengatakan bahwa kedekatan Jokowi dengan Golkar telah terlihat dalam berbagai iklan partai, menunjukkan hubungan yang erat antara keduanya.