Gibran Hormati Keputusan PDI Perjuangan terkait Pemecatan Bobby Nasution

Gibran menyampaikan penghormatan dan sikap kooperatif terkait dinamika politik internal partai

Gibran Hormati Keputusan PDI Perjuangan terkait Pemecatan Bobby Nasution
foto: Cawapres Gibran Rakabuming Raka dan adik ipar sekaligus Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Cydem.co.id' Jakarta - Calon Wakil Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka, menyatakan penghormatan terhadap keputusan PDI Perjuangan terkait usulan pemecatan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, sebagai kader partai. Pernyataan ini muncul setelah PDI Perjuangan Kota Medan mengusulkan pemecatan Bobby Nasution karena dianggap tidak memenuhi syarat sebagai anggota partai setelah mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Calon Wakil Presiden yang juga Wali Kota Solo ini menegaskan bahwa partai perlu dihormati, dan meminta agar proses pemecatan tersebut dijalankan sesuai dengan mekanisme yang berlaku di PDI Perjuangan. Dalam kunjungan di Medan, Gibran menyatakan penghargaannya terhadap keputusan partai dan mengatakan, "Ya, kita hormati keputusan dari partai ya. Itu saja."

Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Hasyim, menyatakan bahwa Bobby Nasution tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota partai, dan pihaknya telah mengeluarkan surat pemberitahuan kepada Bobby Nasution. Usulan pemecatan ini didasarkan pada klarifikasi Bobby Nasution di DPP PDI Perjuangan yang tidak memenuhi tuntutan partai untuk mengundurkan diri dan mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan setelah mendukung pasangan calon dari KIM.

Hasyim menekankan bahwa sanksi pemecatan berada di tangan DPP PDI Perjuangan, dan DPC tidak memiliki kewenangan untuk melaksanakannya. PDI Perjuangan telah memberikan waktu tiga hari kepada Bobby Nasution untuk mengundurkan diri, namun hingga batas waktu yang ditentukan, Bobby Nasution tidak menyerahkan surat pengunduran diri atau KTA PDI Perjuangan.

Gibran juga menyampaikan bahwa ia menghormati proses internal partai dan menegaskan kembali komitmennya terhadap perjuangan politik bersama Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Dengan demikian, polemik terkait dukungan politik dan pemecatan kader semakin menghangat menjelang momentum politik yang lebih besar.