Gencatan Senjata Gaza: Netanyahu Sebut Keputusan Sulit, Agresi Tetap Berlanjut

Meskipun ada gencatan senjata, Perdana Menteri Netanyahu menegaskan bahwa agresi akan berlanjut hingga mencapai tujuan menghancurkan Hamas

Gencatan Senjata Gaza: Netanyahu Sebut Keputusan Sulit, Agresi Tetap Berlanjut
PM Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan terus melancarkan agresinya ke Jalur Gaza Palestina meski telah menyepakati gencatan senjata dengan Hamas.

Cydem.co.id' Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan bahwa meskipun telah disepakati gencatan senjata selama empat hari dengan Hamas, Israel akan terus melancarkan agresinya ke Jalur Gaza. Kesepakatan ini melibatkan pertukaran sandera dengan Hamas, tetapi Netanyahu memperingatkan bahwa agresi akan terus berlanjut hingga Israel mencapai seluruh tujuannya, yaitu menghancurkan Hamas dan membebaskan seluruh sandera dan warga yang hilang.

Dalam voting kabinet Israel, mayoritas menteri mendukung kesepakatan pertukaran sandera, dan sebagai imbalannya, gencatan senjata selama empat hari diumumkan untuk Jalur Gaza. Netanyahu menyatakan keputusan tersebut sulit, namun dianggap sebagai langkah yang benar untuk melibatkan Hamas dalam kesepakatan.

Belum terungkap secara rinci detail kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Namun, ini menjadi kesepakatan pertama sejak dimulainya agresi Israel terhadap Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Berita ini juga mencatat bahwa badan keamanan dan intelijen Israel mendukung kesepakatan dengan Hamas, mengubah pandangan beberapa menteri yang awalnya menentang gencatan senjata menjadi mendukung.

Kesepakatan ini diperkirakan mencakup pembebasan sekitar 50 dari 200 sandera Hamas, serta pengembalian tahanan Palestina yang sebelumnya dihukum di penjara Israel. Meskipun demikian, agresi Israel ke Palestina terus berlanjut dan semakin intensif sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober.

Per 22 November, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa korban tewas akibat agresi Israel telah mencapai 14.128 orang, dengan jumlah anak-anak yang meninggal mencapai 5.600 dan perempuan sebanyak 3.550. Sementara itu, sekitar 33 ribu orang dilaporkan terluka sebagai dampak dari agresi yang dipicu oleh serangan Hamas pada awal Oktober.

Pemberitaan ini mencerminkan situasi tegang di Timur Tengah dan kompleksitas gencatan senjata antara Israel dan Hamas, dengan fokus pada pernyataan Netanyahu tentang kelanjutan agresi meskipun adanya kesepakatan.