Demo di Depan Kedubes, Massa Kutuk Veto Amerika Serikat soal Gencatan di Gaza

Demonstran mengecam dukungan AS terhadap Israel, menuntut Pemerintah Indonesia menarik duta besar sebagai bentuk protes

Demo di Depan Kedubes, Massa Kutuk Veto Amerika Serikat soal Gencatan di Gaza
Massa aksi bela Palestina kutuk veto AS soal genjatan senjata di Gaza.

Cydem.co.id' Jakarta - Sebuah aksi demonstrasi berlangsung di depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, di mana massa mengecam tindakan Amerika Serikat yang melakukan veto terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB terkait situasi di Gaza.

Massa yang hadir secara bersamaan membaca pernyataan sikap, mengecam keras tindakan Amerika Serikat yang memveto resolusi gencatan senjata yang telah disetujui mayoritas anggota PBB. Mereka menyatakan solidaritas dengan rakyat Palestina yang terus menderita akibat konflik di Gaza.

Selain itu, demonstran juga mengungkapkan protes terhadap tindakan Pemerintah AS yang dinilai mendukung kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel selama konflik di Gaza. Tindakan veto yang dilakukan Amerika Serikat dalam Dewan Keamanan PBB menjadi sorotan utama dalam unjuk rasa ini.

Dalam pernyataan sikapnya, para demonstran menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk menarik duta besar Indonesia di Amerika sebagai bentuk protes dan kecaman terhadap dukungan yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Israel. Mereka berharap tindakan ini dapat menjadi langkah nyata dari Indonesia sebagai negara yang peduli terhadap situasi konflik di Palestina.

Terkait konteks global, Amerika Serikat sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB memiliki hak veto, yang memungkinkan mereka menghentikan persetujuan resolusi yang diajukan, meskipun mendapat dukungan mayoritas anggota Dewan Keamanan. Tindakan veto ini telah dilakukan oleh Amerika Serikat dua kali sejak dimulainya agresi Israel di Gaza pada 7 Oktober lalu.

Agresi Israel terhadap Palestina pada Oktober lalu telah menimbulkan gelombang protes di berbagai negara, termasuk Indonesia. Aksi demonstrasi ini mencerminkan keprihatinan dan keprihatinan masyarakat terhadap eskalasi kekerasan dan situasi kemanusiaan yang terus memburuk di wilayah Gaza.

Sejak gencatan senjata sementara pada 30 November, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza, menyebabkan jumlah korban tewas terus meningkat. Total korban tewas di Palestina mencapai angka yang mengkhawatirkan, dengan mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan. Unjuk rasa ini juga menekankan pentingnya upaya diplomatik dan solidaritas internasional dalam menanggapi konflik di Timur Tengah dan mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.