Bahasa Indonesia Resmi Menjadi Bagian dari Diplomasi Budaya Global Setelah Ditetapkan sebagai Bahasa Resmi Konferensi Umum UNESCO

Keputusan ini merupakan implementasi amanat dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara

Bahasa Indonesia Resmi Menjadi Bagian dari Diplomasi Budaya Global Setelah Ditetapkan sebagai Bahasa Resmi Konferensi Umum UNESCO
Ilustrasi. Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO.

Cydem.co.id' Jakarta - Pada Konferensi Umum ke-42 UNESCO di Paris, Bahasa Indonesia mendapat pengakuan resmi sebagai bahasa resmi, menandai langkah penting dalam mendukung diplomasi budaya global Indonesia. Keputusan tersebut diambil melalui Resolusi 42 C/28 yang diadopsi pada Senin (20/11). Duta Besar Mohamad Oemar, dari Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, menyatakan bahwa Bahasa Indonesia telah menjadi kekuatan penyatu bangsa sejak masa pra-kemerdekaan, terutama melalui Sumpah Pemuda pada tahun 1928.

Dengan lebih dari 275 juta penutur, Bahasa Indonesia tidak hanya memainkan peran sentral dalam menyatukan masyarakat Indonesia yang beragam etnis, tetapi juga telah melanglang dunia. Saat ini, Bahasa Indonesia sudah diajarkan di 52 negara dengan setidaknya 150.000 penutur asing. Pada Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955, Indonesia telah memainkan peran sentral, menjadi bibit terbentuknya Kelompok Negara Non-Blok.

Keputusan ini juga merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaaan, yang menekankan pada peningkatan fungsi Bahasa Indonesia secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan.

Dalam konteks ini, pengakuan resmi Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO diharapkan akan memperkuat diplomasi budaya Indonesia dan mendukung upaya global Indonesia untuk membangun konektivitas antar bangsa. Pengakuan ini juga diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap perdamaian, keharmonisan, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat nasional dan internasional.