Vincent Rompies Angkat Suara Terkait Kasus Bullying yang Melibatkan Anaknya di Binus School Serpong

Nama Vincent menjadi perbincangan di media sosial dan trending topic setelah kasus perundungan mencuat

Vincent Rompies Angkat Suara Terkait Kasus Bullying yang Melibatkan Anaknya di Binus School Serpong
Vincent Rompies akhirnya buka suara terkait kasus perundungan atau bullying di Binus School Serpong yang melibatkan anak laki-lakinya.

Cydem.co.id' Jakarta - Vincent Rompies memberikan tanggapan terkait kasus bullying yang melibatkan anak laki-lakinya di Binus School Serpong. Pada pukul 11.00 WIB, Vincent menjalani pemeriksaan di Polres Tangerang Selatan terkait peristiwa tersebut.

Dalam pernyataannya, Vincent menyampaikan simpatinya terhadap kasus bullying yang terjadi di sekolah tersebut dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang.

"Pertama, saya sangat berempati atas kejadian atau peristiwa yang terjadi saat ini dan juga harapannya semoga tidak ada lagi peristiwa-peristiwa atau kejadian seperti ini di masa mendatang, baik di lingkungan sekolah atau di lingkungan terdekat. Semuanya tidak ada lagi," ujar Vincent Rompies seperti dikutip dari detikcom pada Kamis (22/).

Sebelumnya, Public Relation Binus School, Haris Suhendra, telah mengonfirmasi keterlibatan anak Vincent Rompies dalam kasus bullying tersebut. Vincent juga telah dipanggil oleh pihak sekolah untuk memberikan keterangan terkait peran anaknya dalam kasus tersebut.

Walaupun belum ada informasi lebih lanjut mengenai rincian waktu pemanggilan dan permintaan keterangan kepada Vincent oleh pihak sekolah, namun publik sudah ramai membicarakan kasus ini di media sosial sejak terungkapnya dugaan perundungan di Binus School Serpong.

Vincent Rompies menjadi perbincangan di media sosial dan menjadi trending topic di Twitter pada Senin (19/2). Banyak netizen yang menyatakan kekagetan karena anak Vincent sebelumnya tidak pernah menimbulkan kontroversi.

Netizen juga membanjiri kolom komentar media sosial Vincent Rompies, meminta dia untuk memberikan klarifikasi dan bertanggung jawab atas keterlibatan anaknya dalam kasus tersebut.

Awal mula kasus ini terungkap ketika dugaan perundungan terjadi di warung belakang Binus School, mengakibatkan seorang siswa harus dilarikan ke rumah sakit. Korban yang merupakan calon anggota geng disebut harus melakukan beberapa hal yang diminta senior, termasuk membelikan makan dan menerima kekerasan fisik.

Binus School Serpong telah memberikan sanksi kepada siswa yang terlibat dalam kasus bullying, dengan menyatakan bahwa siswa-siswa tersebut tidak lagi menjadi bagian dari komunitas Binus School. Siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tanpa melakukan tindakan pencegahan atau pertolongan juga mendapatkan sanksi disiplin keras, seperti diungkapkan oleh Haris Suhendra, Public Relation Binus School.