Tragedi Kepunahan: Ikan Pari Jawa Menjadi Korban Pertama Akibat Perburuan Manusia
Julia Constance dari Charles Darwin University menilai penangkapan intensif tanpa pengaturan sebagai ancaman utama terhadap keberlangsungan ikan Pari Jawa
Cydem.co.id' Jakarta - Ikan Pari Jawa (Java Stingaree) telah dinyatakan punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), menjadikannya ikan laut pertama yang lenyap akibat ulah manusia. Kabar pilu ini diumumkan bersamaan dengan pembaruan Daftar Merah Spesies Terancam Punah. Ahli biologi konservasi Julia Constance dari Charles Darwin University menilai keberlangsungan ikan ini.
Bukti pertama keberadaan ikan Pari Jawa ditemukan pada 1862 di pasar ikan Jakarta, namun tidak ada yang ditemukan sejak saat itu. Penangkapan intensif dan tidak diatur merupakan ancaman utama, dengan hasil tangkapan ikan pesisir di Laut Jawa menurun sejak tahun 1870an. Keberadaan industri di pesisir utara Jawa, terutama di Teluk Jakarta, menyebabkan hilangnya habitat dan degradasi, memperparah kepunahan spesies ini.
Daftar Merah IUCN mencatat lebih dari 120 ikan laut terancam punah, termasuk ikan skate Maugean di Tasmania yang terpengaruh oleh limbah peternakan salmon Atlantik. Lebih dari 44 ribu spesies secara keseluruhan berada di ambang kepunahan, hampir 30 persennya dari seluruh spesies yang dinilai IUCN.
Data IUCN juga menunjukkan bahwa seperempat spesies ikan air tawar berisiko kepunahan, 20 persennya terkena dampak langsung perubahan iklim. Ikan air tawar memiliki peran integral dalam ekosistem dan sangat penting bagi miliaran orang yang bergantung pada ekosistem air tawar.
Kematian massal ikan terus meningkat di seluruh dunia, dengan manusia dituding sebagai penyebab utama, baik melalui pengambilan air berlebihan maupun pencemaran. Para ilmuwan memperingatkan bahwa restorasi alam skala besar harus segera dilakukan untuk mencegah kepunahan lebih lanjut. Claire Baffert, Senior Water Policy Officer di Kantor Kebijakan Eropa WWF, menekankan urgensi restorasi alam skala besar.