Timnas AMIN Menolak Penghapusan Debat Cawapres di Pilpres 2024, Klaim Pentingnya Transparansi dan Pemahaman Publik
Keputusan ini membuka ruang diskusi lebih lanjut mengenai peran dan relevansi debat khusus cawapres dalam dinamika Pilpres
Cydem.co.id' Jakarta - Co-captain Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin Iskandar (AMIN), Muhammad Jumhur Hidayat, mengumumkan penolakan timnya terhadap wacana KPU untuk menghilangkan debat khusus cawapres dalam rangkaian kampanye Pilpres 2024. Menurut Jumhur, posisi wakil presiden (cawapres) memiliki relevansi penting karena dapat menggantikan presiden jika berhalangan tetap, dan karenanya, publik harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai kapasitas dan kapabilitas calon wakil presiden melalui debat kandidat.
Keputusan KPU ini sejatinya telah disetujui oleh semua pasangan calon, menurut Ketua KPU, Hasyim Asy'ari, yang menyatakan bahwa semua paslon sepakat untuk menghadiri lima kali debat bersamaan. Namun, Timnas AMIN meminta klarifikasi terkait kesepakatan ini dan menekankan perlunya menjaga transparansi agar publik memiliki pemahaman yang baik mengenai setiap pasangan calon.
Peraturan KPU 15/2023 Pasal 50 Ayat (1) memang menyebutkan bahwa debat akan dilaksanakan dengan rincian tiga kali untuk capres dan dua kali untuk cawapres, namun, KPU memiliki kewenangan untuk mengubahnya sesuai dengan koordinasi dengan DPR.
Dalam konteks ini, Timnas AMIN menegaskan keinginannya untuk menjaga proses demokrasi yang transparan dan memberikan kesempatan kepada publik untuk memahami dengan baik setiap calon yang akan memimpin negeri ini.