Tim Anies Sebut WIKA dan Waskita Buat Negara Rugi: Rp150 T Melayang
BUMN WIKA dan Waskita terlibat dalam skandal keuangan dengan nilai perusahaan mencapai Rp150 triliun
Cydem.co.id' Jakarta - Sebuah skandal keuangan mengguncang dunia bisnis Indonesia, dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dituduh sebagai penyebab kerugian besar bagi negara. Tim Kampanye Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (TKN AMIN) Wijayanto Samirin menyoroti bahwa kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut, yang berbentuk perseroan terbatas (Tbk), telah membuat pemerintah kehilangan nilai perusahaan atau enterprise value (EV) sebesar Rp150 triliun.
Dalam Dialog Arah Kebijakan Investasi dan Pasar Modal bersama Apindo di Jakarta pada Senin (8/1), Wijayanto menyampaikan keprihatinan terhadap situasi ini. Menurutnya, pemerintah sebagai pemegang saham perlu mendalami dengan serius EV tersebut agar langkah BUMN tidak melanggar prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good governance).
"WIKA dan Waskita menyebabkan kerugian besar, dan nilai perusahaan mencapai Rp150 triliun, tidak ada yang memperhatikan," ungkap Wijayanto.
Wijayanto juga menekankan pentingnya peran sektor swasta dalam pembangunan, menyarankan agar BUMN tidak mengurangi peran swasta dan malah mendorong kontribusi lebih aktif dari sektor tersebut. Selain itu, ia mendukung agar BUMN melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mendukung pertumbuhan pasar modal.
Dalam konteks tata kelola perusahaan yang baik, Wijayanto menginginkan BUMN Tbk menjadi contoh yang baik bagi emiten lainnya. Dia menyoroti bahwa, jika pemegang saham negara bersikap seenaknya, sulit untuk mengekspektasikan respons positif dari sektor lain.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan dugaan manipulasi laporan keuangan di WIKA dan Waskita. Kartika menyatakan bahwa kedua BUMN tersebut terus melaporkan keuntungan, meskipun cash flow perusahaan tidak pernah positif.
Menteri BUMN Erick Thohir telah memanggil direksi Waskita Karya dan WIKA untuk membahas kelanjutan transformasi bisnis perusahaan. Pemanggilan tersebut diarahkan untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam bentuk roadmap demi melanjutkan program transformasi bisnis keduanya.
Skandal ini menciptakan gelombang kekhawatiran di kalangan pemangku kepentingan, sementara pemerintah terus melakukan investigasi mendalam terkait dugaan manipulasi laporan keuangan yang mengancam reputasi dan stabilitas BUMN Indonesia.