"The Boy and the Heron" Studio Ghibli Pecahkan Rekor di Box Office Amerika dan Internasional
Adaptasi lepas dari novel Genzaburo Yoshino ini membawa Studio Ghibli kembali ke puncak industri animasi global
Cydem.co.id' Jakarta - Film animasi Studio Ghibli, "The Boy and the Heron," kembali merajai layar bioskop dengan debut gemilang di Amerika Utara, mencapai pendapatan US$10,4 juta dalam seminggu pertama. Kesuksesan ini menandai kembalinya gemilang Studio Ghibli setelah sepuluh tahun absen, dan daya tariknya tidak hanya terbatas di Amerika Utara, melainkan juga merambah ke pasar internasional.
Film ini mencetak total pendapatan global sebesar US$97 juta atau sekitar Rp1,5 triliun, mengonfirmasi reputasi Studio Ghibli sebagai salah satu studio animasi paling berpengaruh di dunia. Ketenaran film ini tidak hanya terjadi di Amerika Utara, tetapi juga di Jepang, Prancis, dan Korea Selatan.
Meskipun tanpa promosi besar-besaran, "The Boy and the Heron" mampu mencuri perhatian penonton dengan cerita yang memikat. Dengan meraih pendapatan fantastis ini, Studio Ghibli membuktikan eksistensinya sebagai raja animasi dunia.
Kesuksesan ini terlihat dari pendapatan pertama film di Amerika Utara, yang diputar di 2.205 lokasi bioskop. Ini menjadi pencapaian luar biasa, terutama setelah Studio Ghibli vakum selama sepuluh tahun dari layar lebar. Dalam waktu singkat, film ini juga meraih pendapatan besar di Jepang, Prancis, dan Korea Selatan.
Di Jepang, "The Boy and the Heron" bertengger di puncak box office selama dua pekan berturut-turut, mengumpulkan total pendapatan domestik mencapai US$56,1 juta. Prancis dan Korea Selatan juga memberikan sambutan hangat dengan masing-masing pendapatan US$11,1 juta dan US$14,6 juta.
Film ini adalah adaptasi lepas dari novel berjudul sama karya Genzaburo Yoshino, yang dirilis pada tahun 1937. Studio Ghibli berhasil menciptakan daya tarik tanpa melakukan promosi agresif seperti film-film sebelumnya, hanya merilis satu poster promosi dengan potret seekor burung.
Keberhasilan "The Boy and the Heron" tidak hanya membuat Studio Ghibli kembali ke puncak industri animasi, tetapi juga menggeser film konser Beyonce, "Renaissance," dari posisi pertama di box office Amerika. Dengan capaian ini, Studio Ghibli membuktikan bahwa animasi mereka tetap menjadi magnet bagi penonton di berbagai belahan dunia.