Tantangan Pengungsi Rohingya di Indonesia: Menko Polhukam Mahfud MD Mencari Solusi Terbaik

Mahfud menyoroti keberatan dari penduduk lokal terhadap peningkatan jumlah pengungsi di beberapa wilayah

Tantangan Pengungsi Rohingya di Indonesia: Menko Polhukam Mahfud MD Mencari Solusi Terbaik
Pengungsi Rohingya di Aceh. Jumlah Pengungsi Rohingya di Indonesia 1.478 Orang.

Cydem.co.id' Jakarta - Menko Polhukam Mahfud MD menghadapi tantangan serius dengan meningkatnya jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia, yang kini mencapai 1.478 orang. Meskipun Indonesia tidak terikat oleh konvensi internasional tentang pengungsi, Mahfud MD menegaskan bahwa keterbukaan terhadap pengungsi Rohingya tetap dilakukan atas dasar kemanusiaan.

Dalam keterangannya, Mahfud MD menyampaikan bahwa sikap terbuka Indonesia terhadap pengungsi ini tidak selaras dengan beberapa negara yang terikat oleh perjanjian UNHCR, seperti Malaysia, Australia, dan Singapura, yang menutup pintu bagi pengungsi. Akibatnya, sebagian besar pengungsi Rohingya beralih ke Indonesia sebagai tujuan akhir mereka, bukan sekadar tempat transit.

Pemerintah Indonesia saat ini berada dalam proses mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Meski sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan Mahfud MD untuk menangani gelombang imigran pengungsi Rohingya yang tiba di sejumlah pantai Provinsi Aceh sejak pertengahan November 2023.

Namun, Mahfud MD menghadapi berbagai kendala, termasuk keberatan dari penduduk lokal di beberapa wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Riau, yang mulai merasa terbebani oleh penambahan jumlah pengungsi. Ketidakpuasan masyarakat lokal semakin meningkat karena mereka merasa pertolongan bagi pengungsi dilakukan tanpa mempertimbangkan beban ekonomi dan sosial yang mereka tanggung.

Dalam konteks ini, Mahfud MD menyampaikan bahwa pemerintah sedang mencari solusi yang dapat memenuhi kebutuhan domestik Indonesia dan sekaligus menjaga aspek kemanusiaan. Beliau mengakui bahwa situasi ini memerlukan pendekatan yang berimbang dan mencari kesepakatan bersama dengan pemerintah daerah, serta berkoordinasi dengan UNHCR.

Presiden Jokowi, yang telah memberikan perhatian khusus terhadap isu ini, berharap agar penanganan masalah pengungsi Rohingya dapat mencapai solusi yang berkelanjutan dan adil. Meskipun tantangan ini bukanlah hal baru bagi Indonesia, namun eskalasi jumlah pengungsi mengharuskan pemerintah untuk lebih intensif mencari solusi jangka panjang demi kestabilan dan kesejahteraan bersama.