Survei Median dan CSIS Desember 2023: Prabowo-Gibran Unggul, PDIP Pimpin Elektabilitas Legislatif
Pasangan Prabowo-Gibran mendominasi sebagian besar wilayah, termasuk Sumatera, Banten, DKI, Jawa, Kalimantan, Bali, NTB, dan NTT
Averroes Gibraltar 
Cydem.co.id' Jakarta - Bulan Desember 2023 menandai keunggulan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berdasarkan survei Median, dengan elektabilitas mencapai 43,1 persen. Direktur Eksekusif Median, Ade Irfan Abdurahman, mengumumkan hasil tersebut pada Senin (8/1), memperlihatkan popularitas yang terus meningkat bagi pasangan tersebut.
Menurut survei yang melibatkan 1.500 responden dengan margin of error sekitar 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, Prabowo-Gibran juga berhasil meraih dukungan tinggi di berbagai wilayah, termasuk Sumatera, Banten, DKI, Jawa, Kalimantan, Bali, NTB, dan NTT. Hal ini mencerminkan keberhasilan strategi kampanye mereka di tingkat nasional.
Sementara itu, pasangan Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar berada di posisi kedua dengan dukungan 26,8 persen, sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menduduki peringkat ketiga dengan 20,1 persen. Hasil survei menunjukkan pergeseran signifikan dibandingkan dengan survei bulan November 2023, di mana pasangan AMIN berhasil menyalip Ganjar-Mahfud.
Survei yang dilakukan oleh CSIS juga menegaskan dominasi Prabowo-Gibran, dengan elektabilitas mencapai 43,7 persen. Hasil ini didapatkan sebelum debat ketiga Pilpres 2024 dan menunjukkan kestabilan dukungan bagi pasangan tersebut.
Sementara itu, dalam konteks pemilihan legislatif, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berhasil memimpin dengan elektabilitas tertinggi sebesar 20,8 persen. Partai Gerindra menyusul dengan 20,1 persen, disusul oleh Golkar (8,5 persen), PKB (8 persen), dan NasDem (7,6 persen).
Survei ini memberikan gambaran menyeluruh tentang dinamika politik menjelang pemilihan presiden dan legislatif 2024. Prabowo-Gibran tampak kuat dalam elektabilitas presiden, sementara PDIP memimpin dalam perebutan kursi legislatif. Meski demikian, perubahan dan pergeseran dukungan masih mungkin terjadi dalam perjalanan kampanye mendatang, menambah ketegangan dalam arena politik Indonesia. Sambil menanti perkembangan selanjutnya, rakyat Indonesia akan terus memantau dinamika politik menuju Pemilu 2024.
