Prabowo: Rakyat Tak Mau Pemimpin Tukang Omong, Sorry Ye

Prabowo menegaskan perlunya pemimpin dengan kata-kata sesuai perbuatannya

Prabowo: Rakyat Tak Mau Pemimpin Tukang Omong, Sorry Ye
Saat konsolidasi di Medan, Prabowo kembali menyindir orang yang banyak bicara tak akan disukai masyarakat untuk memimpin negara.

Cydem.co.id' Jakarta - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, dengan tegas menyatakan pandangannya terhadap kepemimpinan saat menghadiri Konsolidasi Partai Koalisi Indonesia Maju, Relawan, dan Masyarakat Sumatera Utara di Gedung Olahraga Jalan Pancing, Medan, Sabtu (13/1). Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan bahwa rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur dan bertindak, bukan hanya sekadar tukang omong.

"Saya yakin dan percaya rakyat Indonesia tidak mau pemimpin yang tukang omong-omong saja," tegas Prabowo, menegaskan bahwa kata-kata pemimpin seharusnya mencerminkan perbuatannya. Pemimpin sejati, menurutnya, harus jujur dan memiliki integritas, tidak hanya berbicara tentang etika tetapi juga menerapkannya dalam tindakan nyata.

Prabowo kembali menyoroti pemimpin yang dianggap pintar tetapi tidak sungguh-sungguh menggunakan kecerdasannya untuk kemajuan rakyat. Meski tanpa menyebutkan nama, sindiran tersebut menunjuk kepada sosok yang sering bicara tentang etika dan kecerdasan tanpa diikuti oleh perbuatan nyata.

"Saya percaya rakyat Indonesia menghendaki pemimpin yang jujur, yang lurus. Pemimpin yang kata-katanya sesuai dengan perbuatannya. Apa yang diucapkan itu yang ada di hatinya. Bukan orang yang menganggap dirinya pintar, tapi hatinya tidak jelas. Mau bicara etik, tapi tidak pantas untuk bicara etik. Tapi aku enggak sebut orangnya siapa lho. Sorry ye," ujar Prabowo.

Dalam upaya kampanyenya, Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, bersama partai Koalisi Indonesia Maju, berusaha menyapa masyarakat di seluruh Indonesia. Meski menghadapi keterbatasan waktu, mereka membagi tugas untuk mencapai sebanyak mungkin pendukung, relawan, dan perwakilan rakyat.

Sindiran Prabowo tidak hanya terbatas pada Konsolidasi Koalisi Indonesia Maju di Medan. Pasca debat ketiga Pilpres 2024, Prabowo terus menggulirkan kritik dan sindiran, termasuk yang ditujukan kepada Anies Baswedan terkait isu kepemilikan lahan seluas 340 ribu hektare.

"Ya Tuhan, ya Allah SWT aku hanya minta satu sebelum kau panggil aku, aku ingin melihat rakyatku sejahtera hanya itu. Saudara-saudara ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa punya tanah ini, dia pintar atau goblok sih?" ucap Prabowo dalam Konsolidasi relawan Prabowo-Gibran di GOR Remaja, Riau, pada Selasa (9/1).

Prabowo terus menekankan pentingnya kemajuan rakyat Indonesia dan mengecam sikap orang yang merasa pintar namun tidak menggunakan kecerdasannya untuk kesejahteraan bangsa. Dalam sepekan terakhir, ia aktif memberikan sindiran untuk memperkuat pesan kampanyenya yang menekankan integritas dan kerja nyata dalam kepemimpinan.