PKS Ungkap Dugaan Penggelembungan Suara, Desak Transparansi Pemilu di Depok-Bekasi

Temuan PKS didasarkan pada laporan saksi-saksi PKS di PPK

PKS Ungkap Dugaan Penggelembungan Suara, Desak Transparansi Pemilu di Depok-Bekasi
Ilustrasi. PKS menemukan kecurangan berupa penggelembungan suara NasDem dan PAN di Kota Depok dan Kota Bekasi.

Cydem.co.id' Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengguncang panggung politik dengan mengungkap dugaan penggelembungan suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tingkat DPR di Daerah Pemilihan Jawa Barat VI, yang melibatkan Kota Depok dan Kota Bekasi.

Dalam sorotan terbaru, PKS menyoroti temuan saksi-saksi mereka di panitia pemilihan kecamatan (PPK), yang menunjukkan ketidaksesuaian perolehan suara yang diduga menguntungkan Partai NasDem dan PAN.

Ahmad Mabruri, Juru Bicara PKS, mengungkapkan temuan pertama dari Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, di mana jumlah suara untuk Partai NasDem diklaim meningkat secara signifikan. Permintaan penghitungan suara ulang akhirnya mengembalikan keadilan dalam perhitungan suara.

Kejadian serupa dilaporkan di Kecamatan Sawangan, Kota Depok, di mana PKS menyuarakan dugaan penggelembungan suara Partai NasDem untuk DPR RI. Kota Bekasi juga menjadi sorotan, khususnya di Kecamatan Pondok Gede dan Bekasi Barat, dengan dugaan penggelembungan suara yang diarahkan pada keuntungan PAN.

Mabruri menyoroti pentingnya transparansi dan kejujuran dalam proses pemilu. "Kami akan bersikap tegas dan akan memproses secara hukum sesuai dengan peraturan dan Undang-undang yang berlaku jika kecurangan masih berlanjut dan tidak ada perbaikan," tegasnya.