Netanyahu Dorong Negosiasi dengan Hamas untuk Pembebasan Sandera di Gaza

Israel sedang aktif merundingkan pemulangan warga Israel yang masih disandera oleh Hamas

Netanyahu Dorong Negosiasi dengan Hamas untuk Pembebasan Sandera di Gaza
PM Israel Benjamin Netanyahu mau negosiasi lagi dengan Hamas lantaran didesak keluarga sandera.

Cydem.co.id' Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan upaya serius untuk menegosiasikan pembebasan sejumlah warga Israel yang masih disandera oleh kelompok militan Hamas di Jalur Gaza. Pernyataan tersebut dikeluarkan sebagai respons terhadap tekanan yang semakin meningkat dari keluarga-keluarga sandera yang meminta pembebasan segera.

Dalam pertemuannya dengan keluarga para sandera pada Jumat (29/12), Netanyahu menyampaikan, "Kami sedang melakukan kontak pada saat ini," tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai perkembangan pembicaraan tersebut. Dia menjelaskan bahwa Israel sedang berusaha keras untuk memulangkan seluruh warga yang masih ditahan oleh Hamas, dan bahwa Qatar dan Mesir juga telah mengajukan proposal terpisah sebagai upaya mediasi.

Pemerintah Israel, yang tengah dihadapkan pada desakan keluarga para sandera, berencana untuk membahas proposal dari Qatar dan Mesir dalam pertemuan kabinet perang yang akan segera digelar. Salah satu poin utama dari proposal Mesir adalah rencana tiga fase untuk menyelesaikan konflik di Gaza.

Fase pertama mencakup pengenalan gencatan senjata selama dua pekan dengan kemungkinan perpanjangan, pertukaran sandera dan tahanan, penghentian permusuhan dengan Israel, penarikan tank, dan penyediaan bantuan keamanan tambahan ke Gaza. Fase kedua melibatkan peluncuran dialog nasional Palestina untuk meredakan perpecahan kepemimpinan Palestina dan membentuk pemerintahan teknokratis. Fase ketiga mencakup gencatan senjata komprehensif di Gaza, penarikan pasukan Israel dari daerah kantong, dan pembebasan prajurit Israel yang ditahan oleh Hamas.

Meskipun Netanyahu enggan memberikan rincian lebih lanjut, dia menegaskan, "Kami sedang berupaya untuk mengembalikan semuanya. Ini adalah tujuan kami." Dengan adanya upaya serius ini, masyarakat internasional menantikan perkembangan lebih lanjut dalam penyelesaian konflik yang telah berkepanjangan di wilayah tersebut.