MUI Minta Pencabutan Sertifikasi Halal: Lebih dari 50 Produk Terafiliasi dengan Israel
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menuntut pencabutan sertifikasi halal pada produk terafiliasi Israel
Cydem.co.id' Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara resmi menyuarakan permintaan pencabutan sertifikasi halal pada lebih dari 50 produk yang diduga terafiliasi dengan Israel. Wakil Sekjen MUI Bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan respons atas keterlibatan produk tersebut dalam mendukung Israel, yang berkonflik dengan Fatwa Haram Produk Pendukung Israel yang baru-baru ini dikeluarkan.
Menurut Ikhsan, langkah pencabutan sertifikasi halal ini tidak hanya sebagai bentuk penolakan terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel tetapi juga sebagai strategi untuk mencegah produk-produk tersebut beredar di Indonesia. Pencabutan ini diharapkan dapat menjadi langkah efektif dalam mendukung gerakan boikot yang telah difatwakan oleh MUI.
"Kami tidak hanya menyarankan, tapi sudah memfatwakan bahwa hukumnya haram. Kami tidak merekomendasikan lagi untuk menggunakan produk tersebut," tegas Ikhsan dalam konferensi pers di Gedung MUI, Jakarta.
Ikhsan juga menekankan bahwa produk yang sudah kehilangan sertifikasi halal tidak akan diizinkan beredar di Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang Jaminan Produk Halal. Pencabutan sertifikasi ini diharapkan dapat memberikan tekanan ekonomi pada perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Israel, mencegah sumbangan dana untuk pembelian mesin perang yang dapat digunakan dalam konflik di wilayah Palestina.
Keputusan MUI ini memperkuat sikap keras terhadap produk yang mendukung Israel, seiring dengan seruan MUI sebelumnya untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan menghindari produk yang terkait dengan pihak yang mendukung agresi Israel.
Dengan langkah ini, MUI berharap dapat memobilisasi dukungan masyarakat Indonesia dalam mendukung gerakan boikot dan memastikan bahwa ekonomi Indonesia tidak memberikan kontribusi pada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Timur Tengah.