Maruarar Sirait Pamit dari PDIP Setelah Puluhan Tahun, Pilih Ikuti Jejak Jokowi

Pada kunjungannya ke kantor DPP PDIP, Ara mengucapkan terima kasih kepada Megawati Soekarnoputri dan mengumumkan keputusannya pamit dari PDIP

Maruarar Sirait Pamit dari PDIP Setelah Puluhan Tahun, Pilih Ikuti Jejak Jokowi
Maruarar Sirait pamit dari DPP PDIP.

Cydem.co.id' Jakarta - Politikus yang telah lama menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, resmi mengumumkan keputusannya untuk keluar dari PDIP. Keputusan ini diumumkan oleh Ara saat ia menyambangi kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat hari ini.

Dalam pernyataannya, Ara mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang telah memberikan izin kepadanya untuk berbakti kepada partai tersebut. Keputusan ini, kata Ara, merupakan hasil dari diskusi intensif dengan keluarga terdekatnya.

Meskipun Ara tidak memberikan detail mengenai partai mana yang akan diikutinya ke depan, politikus yang memiliki jejak karir cemerlang ini menyatakan niatnya untuk mengikuti langkah Presiden Joko Widodo. Ara memberikan apresiasi tinggi terhadap kepemimpinan Jokowi, menyebutnya sebagai pemimpin yang dipercaya oleh rakyat Indonesia dengan tingkat kepercayaan publik mencapai 75-80 persen.

Maruarar Sirait, lahir pada 23 Desember 1969 di Medan, awalnya aktif di organisasi kemahasiswaan GMKI di Bandung, Jawa Barat, sebelum kemudian bergabung dengan PDIP sejak tahun 1999. Karir politiknya moncer di PDIP, termasuk terpilih sebagai anggota DPR RI pada periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019. Ara bahkan sempat menjadi kandidat menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo yang pertama.

Pamit dari PDIP ini juga menandai langkah Ara untuk mengejar arah politik baru. Meskipun tidak diungkapkan secara rinci, pernyataannya mengenai mengikuti langkah Jokowi menciptakan spekulasi mengenai kemungkinan bergabung dengan partai atau aliansi yang didukung oleh presiden.

Dalam mengakhiri pernyataannya, Ara berharap PDIP akan terus menjadi partai besar dan memperjuangkan nilai-nilai Pancasila. Dia mendoakan agar partai ini mendapatkan kader yang lebih baik, loyal, profesional, dan berkualitas.

Keputusan mengejutkan ini juga mengingatkan kita akan sosok mendiang Sabam Sirait, ayah dari Ara, yang merupakan petinggi PDI dan politikus terkemuka. Sabam Sirait meninggal dunia pada 29 September 2021, meninggalkan warisan panjang dalam perjalanan politik di Indonesia.