Mantan Pemain Vietnam Khawatir, Timnas Indonesia Menjadi Tim Impian

Pengamat sepak bola mantan pemain Vietnam mengakui kualitas pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas Indonesia

Mantan Pemain Vietnam Khawatir, Timnas Indonesia Menjadi Tim Impian
Timnas Indonesia kini dihuni banyak pemain naturalisasi.

Cydem.co.id' Jakarta - Keberadaan pemain-pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas Indonesia membuat skuad Garuda terlihat seperti tim impian di mata Vietnam. Dang Phuong Nam, mantan pemain Vietnam yang kini menjadi pengamat sepak bola, menyatakan kekhawatirannya terhadap kualitas Timnas Indonesia yang dikomandoi oleh Philippe Troussier, terutama dalam menghadapi pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 21 dan 26 Maret.

Phuong Nam, yang dulu merupakan striker timnas Vietnam pada era 90-an hingga 2000-an, mengakui kualitas pemain-pemain naturalisasi yang menjadi bagian dari Skuad Merah Putih.

Dalam sebuah tulisan di media Thanh Nien, Phuong Nam membandingkan skuad saat ini dengan tim Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, di mana Vietnam berhasil meraih kemenangan 4-0.

"Hanya dua pemain sayap, Asnawi [Mangkualam] dan Pratama [Arhan], yang dipertahankan oleh Shin Tae Yong. Sebagian besar lawan kita digantikan oleh pemain-pemain naturalisasi berkualitas dari Eropa," tulis Phuong Nam, sambil menyebutkan beberapa pemain yang memperkuat Indonesia pada Piala Asia 2023.

"Belum lagi kehadiran dua pemain yang memiliki pengalaman bermain di Eropa, seperti Egy Maulana dan Witan Sulaeman, menjadikan Indonesia memiliki kualitas yang seperti 'dream team' dalam sejarah sepak bola negara tersebut," tambahnya.

Phuong Nam juga menilai dampak besar yang dimiliki pemain-pemain keturunan saat Timnas Indonesia bermain di Piala Asia 2023.

"Tim tersebut berhasil mengalahkan tim Vietnam pada fase grup Piala Asia 2023. Pemain-pemain naturalisasi menunjukkan bentuk, kekuatan, pemikiran, dan tekanan tinggi yang membuat sulit bagi pemain muda Vietnam untuk berkembang," tulis Phuong Nam.

"Impian Vietnam selalu berusaha mendekat, melakukan tekel keras, dan sering kali melanggar, sehingga pemain tengah Vietnam kesulitan dalam mengendalikan bola," tambahnya.