Lonjakan Kasus Pneumonia Anak di Jakarta Terkait Bakteri Mycoplasma Pneumoniae, Gejala dan Pencegahan

Masyarakat diingatkan agar tidak keluar rumah jika sedang sakit untuk mencegah penularan bakteri

Lonjakan Kasus Pneumonia Anak di Jakarta Terkait Bakteri Mycoplasma Pneumoniae, Gejala dan Pencegahan
Ilustrasi. Pasien yang terinfeksi Mycoplasma pneumoniae di Jakarta umumnya mengalami gejala sesak napas.

Cydem.co.id' Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengonfirmasi adanya lonjakan kasus pneumonia pada anak-anak di wilayah tersebut, yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae. Peningkatan kasus ini merupakan bagian dari tren global, di mana bakteri ini juga menjadi biang kerok lonjakan kasus pneumonia anak di China, Belanda, dan beberapa negara lainnya.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan beberapa kasus anak yang terinfeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae. Namun, jumlah pasti dan lokasi penyebaran kasus ini belum diungkap secara rinci.

Kasus ini teridentifikasi melalui hasil tes PCR, dengan gejala utama yang dikeluhkan oleh pasien adalah sesak napas akibat radang paru atau pneumonia. Saat ini, sejumlah anak yang terinfeksi sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Ngabila Salama memberikan imbauan kepada masyarakat, khususnya orang tua, untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan. Selain menjaga kebersihan, ia menekankan pentingnya menggunakan masker saat berada di tempat umum dan menghindari kerumunan. Hal ini merupakan langkah preventif di tengah transisi musim, di mana sistem kekebalan tubuh umumnya menurun.

Bakteri Mycoplasma pneumoniae, yang dikenal sebagai penyebab umum pneumonia, dapat memicu gejala ringan hingga berat tergantung pada kondisi individu. Meskipun bakteri ini umumnya hanya menyebabkan gejala ringan, pada beberapa kasus, dapat memicu pneumonia yang lebih parah.

Dinkes DKI Jakarta juga mengimbau orang yang sedang sakit untuk tidak keluar rumah, sebagai langkah untuk mencegah penularan bakteri Mycoplasma pneumoniae. Kasus serupa telah terjadi di berbagai negara, dan pihak berwenang di Jakarta terus melakukan pemantauan dan upaya pencegahan guna mengatasi lonjakan kasus pneumonia anak yang terkait dengan bakteri ini.