Liga Arab dan OKI Tolak Usulan Iran Embargo Minyak ke Israel dalam Konferensi Tingkat Tinggi

Penolakan terhadap embargo minyak menunjukkan perbedaan pendapat signifikan di antara negara-negara Arab terkait tindakan yang diambil

Liga Arab dan OKI Tolak Usulan Iran Embargo Minyak ke Israel dalam Konferensi Tingkat Tinggi
KTT Luar Biasa negara-negara mayoritas muslim dan Arab. di Riyadh

Cydem.co.id' Jakarta - Dalam Konferensi Tingkat Tinggi antara Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, menghadapi penolakan beberapa negara terkait usulannya untuk memberlakukan embargo minyak terhadap Israel. Meskipun Raisi meminta negara-negara Islam memberlakukan sanksi internasional terhadap Israel sebagai bagian dari upaya menghentikan agresi di Palestina, Yordania, Qatar, Mesir, dan Arab Saudi menolak langkah tersebut.

Usulan Raisi disampaikan sebagai respons terhadap aksi agresif Israel di Gaza, dan ia mendesak negara-negara Islam untuk mengambil tindakan tegas. Namun, Mesir dan Yordania, yang memiliki sejarah hubungan damai dengan Israel, bersama dengan negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan, menolak langkah ekstrem ini.

Sejumlah negara menilai bahwa penanganan krisis Israel-Palestina memerlukan solusi diplomatis yang lebih kompleks, dan mengecam serangan Israel di Gaza. Resolusi yang dihasilkan dalam konferensi ini berfokus pada penghentian agresi Israel, pencabutan pengepungan, penarikan pasukan Israel di Gaza, serta pemutusan hubungan diplomatik negara-negara Islam dengan Israel.

Walaupun perdebatan memanas dalam konferensi, hasilnya mencerminkan kompleksitas dinamika politik di Timur Tengah dan tantangan untuk menyatukan pandangan terkait konflik berlarut-larut antara Israel dan Palestina.