Kontroversi di Palestina: Tentara Israel Diduga Menistakan Masjid dengan Pembacaan Doa Yudaisme

Rekaman kontroversial menunjukkan tentara Israel membacakan doa Yudaisme melalui pengeras suara di masjid, diikuti tawa dan lagu Hanukkah

Kontroversi di Palestina: Tentara Israel Diduga Menistakan Masjid dengan Pembacaan Doa Yudaisme
Pasukan Israel dilaporkan membacakan Shema Yisrael, sebuah doa utama umat Yahudi dari pengeras suara sebuah masjid di Jenin, Tepi Barat, Palestina.

Cydem.co.id' Jakarta - Pasukan Israel kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan melakukan tindakan kontroversial di Palestina. Sebuah video kontroversial memperlihatkan tentara Israel yang diduga "menistakan" masjid di Jenin, Tepi Barat, dengan membacakan Shema Yisrael, sebuah doa utama dalam Yudaisme, melalui pengeras suara. Kejadian ini terjadi di tengah ketegangan yang semakin meningkat di kawasan tersebut.

Rekaman video yang diperoleh oleh AFP menunjukkan pasukan Israel memasuki sebuah masjid di kamp pengungsi Jenin. Setelah membacakan doa, tentara terlihat tertawa sambil meninggalkan masjid sambil menyanyikan lagu Hanukkah. Meskipun belum jelas kapan rekaman tersebut diambil, tindakan ini memunculkan kecaman keras dari pemerintah Palestina.

Juru bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengecam aksi "penistaan memalukan" terhadap masjid suci tersebut. Dalam pernyataannya, Rudeineh mengecam tindakan pasukan Israel dan memperingatkan agar negara tersebut tidak menyeret kawasan ke dalam konflik agama yang lebih besar. Ia juga menekankan bahwa dampak dari serangan semacam ini dapat meluas ke seluruh dunia jika tidak segera diatasi.

Serangan brutal Israel ke Palestina, terutama di Jalur Gaza, telah mencapai titik kritis dengan lebih dari 18.700 jiwa menjadi korban. Kondisi tersebut semakin memperkeruh suasana di kawasan tersebut dan menimbulkan keprihatinan internasional.

Di sisi lain, militer Israel merespons insiden ini dengan mengklaim bahwa mereka telah memberhentikan tentara yang terlibat dalam video tersebut dari tugas operasional dan memberikan sanksi disipliner. Juru bicara IDF, Daniel Hagari, menyatakan bahwa langkah-langkah akan diambil sesuai dengan nilai-nilai tentara Israel.

Kontroversi ini menambahkan ketegangan yang sudah tinggi di kawasan tersebut dan menimbulkan keprihatinan atas situasi yang semakin memanas. Keberlanjutan konflik dan upaya perdamaian di antara kedua belah pihak tetap menjadi fokus perhatian dunia internasional.