Kontroversi Baliho 'Alumnus Paling Membanggakan' Yang Muncul Di UGM

Gielbran M. Noor, Ketua BEM KM UGM, membantah keterlibatan organisasinya dalam baliho 'membanggakan'

Kontroversi Baliho 'Alumnus Paling Membanggakan' Yang Muncul Di UGM
Sepekan setelah baliho berisi kritikan terhadap Presiden Jokowi muncul, baliho serupa dipasang di kawasan Universitas Gadjah Mada dan kali ini berisi pujian.

Cydem.co.id' Jakarta - Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, menjadi saksi kontroversi baliho setelah baliho berukuran 4x3 meter bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul pada Jumat (15/12). Baliho tersebut menyatakan 'BEM UGM (Badan Etik Mahasiswa UGM) Present: Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Membanggakan (Presiden Pertama dari UGM)' sebagai respons terhadap baliho kritis dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) yang menyebut Jokowi 'Alumnus UGM Paling Memalukan'.

Aksi penyerahan nominasi yang dijadwalkan sejak pukul 14.00 WIB tidak terlaksana, meskipun undangan aksi tersebut telah tersebar di berbagai grup WhatsApp kalangan wartawan sejak pagi. Feri Cadang, yang dicantumkan sebagai Ketua BEM UGM, menyatakan bahwa dia menarik diri dari aksi tersebut karena menganggap beberapa hal kontraproduktif terhadap gerakan yang seharusnya.

Sebelumnya, baliho kritis dari BEM KM UGM telah menciptakan ketegangan antara kelompok mahasiswa. Baliho itu menyatakan 'BEM KM UGM Presents: Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan. Mr. Joko Widodo' dengan tambahan tulisan '2014-2024?' dan '1980-1985'. Gielbran M. Noor, Ketua BEM KM UGM, mengklaim bahwa baliho 'membanggakan' tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan organisasinya dan mengakui tidak pernah mendapatkan informasi terkait hal tersebut.

Dalam undangan aksi, BEM UGM menyatakan maksud dari aksi tersebut adalah menyikapi baliho BEM KM UGM yang menominasikan Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan. Mereka menyampaikan kegelisahan mereka sebagai tanggung jawab dalam menjaga demokrasi dengan nilai-nilai etis dan keberpihakan pada ilmu pengetahuan.

Kontroversi ini memperlihatkan ketegangan antara pandangan mahasiswa terhadap Jokowi, dengan respons dan tindakan yang berbeda-beda dari setiap pihak. Meski aksi penyerahan nominasi tidak terlaksana, baliho 'membanggakan' tetap menjadi bagian dari pemandangan di kawasan Bundaran UGM, menciptakan ruang diskusi dan refleksi di kalangan mahasiswa dan masyarakat.