Kehidupan Kontroversial Jessica Wongso: Tak Nangis di Persidangan dan Dituding Psikopat, Ibunya Buka Suara

Imelda Wongso memberikan wawasan mengenai alasan Jessica yang tenang di persidangan setelah divonis bersalah atas kematian Mirna Salihin

Kehidupan Kontroversial Jessica Wongso: Tak Nangis di Persidangan dan Dituding Psikopat, Ibunya Buka Suara
Terungkap alasan Jessica Wongso tidak menangis saat persidangan kasus kematian Mirna Salihin, begini kesaksian sang ibu.

Cydem.co.id' Jakarta - Berkat film dokumenter Netflix, Jessica Wongso kembali menjadi perbincangan publik. Kasus kontroversial yang melibatkan kopi sianida dan kematian sahabatnya, Mirna Salihin, kembali mencuat setelah tujuh tahun berlalu. Dalam perjalanan kasus ini, Ibunda Jessica, Imelda Wongso, mengungkapkan beberapa aspek menarik yang membuatnya dan putrinya menjadi sorotan.

Ketika Majelis Hakim menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada Jessica pada 2016, kasus ini seolah-olah tertutup. Namun, film dokumenter baru membuka kembali luka-luka lama. Jessica Wongso, yang sebelumnya terlihat tenang di persidangan, kini dituding sebagai seorang psikopat karena ketidakmampuannya menangis di persidangan.

Imelda Wongso, sang ibu, memberikan wawasan mendalam tentang alasan di balik ketidakmampuan Jessica untuk menangis di persidangan. Imelda mengungkapkan bahwa sejak Jessica dipenjara, keduanya secara sadar menghindari menonton televisi dan menggunakan ponsel untuk mencegah perasaan sakit yang muncul saat melihat putrinya difitnah sebagai pelaku pembunuhan.

"Ibu di persidangan dilarang sama Jessica (datang), dia tahu pasti saya bisa nangis. Dia nanti kalau lihat saya nangis, nanti persidangannya gimana. Jadi kami berdua saling menguatkan," ujar Imelda Wongso.

Imelda juga membantah tudingan bahwa Jessica adalah seorang psikopat. Ia menyampaikan bahwa Jessica khawatir dengan kondisi mental ibu dan ayahnya, dan ketidakmampuannya menangis di persidangan adalah usaha melindungi hati ibunya yang hancur akibat fitnah yang dialamatkan pada Jessica.

"Dia difitnah, hati saya hancur, makanya ibu di rumah enggak lihat TV, enggak lihat handphone, ibu bisa teriak kayak orang gila di rumah," kata Imelda Wongso.

Imelda juga menegaskan bahwa Jessica bukanlah seorang psikopat, melainkan seorang anak yang telah mengalami penderitaan emosional mendalam sejak kecil. Jessica selalu khawatir dengan kondisi mental ibu dan ayahnya, dan ketidakmampuannya menangis di persidangan adalah keputusan yang diambil untuk melindungi hati ibunya.

"Dia khawatir sekali sama ibu dan bapak. Sebenarnya dia hancur hatinya, bukan dia enggak mau nangis, dia enggak boleh nangis. Dia tahu ibu enggak suka nangis. Anak ibu, dari kecil sampai gede enggak pernah dibikin nangis," ucap Imelda Wongso.

Imelda Wongso juga mengulas pernyataan Otto Hasibuan tentang dukungan dari 3.800 pengacara dan membantah fitnah terhadapnya. Ia menegaskan bahwa Otto Hasibuan secara sukarela dan gratis membela Jessica tanpa menerima pembayaran apapun.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada advokat bapak-bapak dan ibu, netizen dan teman-teman, banyak terima kasih. Saya sedih kalau bang Otto difitnah. Saya tegaskan Bang Otto itu ikhlas membela Jessica, saya tidak membayar sepeserpun. Bang Otto tulus membela Jessica," kata Imelda Wongso.

Dalam kesempatan itu, Imelda Wongso pun mengulas fitnahan yang pernah diurai ayah Mirna, yakni isu Otto Hasibuan memeras keluarga Jessica Wongso. Imelda meyakini bahwa Otto tidak dibayar sedikitpun saat membela Jessica Wongso di pegnadilan.

Seiring dengan pernyataan Ibunda Jessica ini, kisah kontroversial Jessica Wongso semakin kompleks dan membuka dimensi baru dalam persepsi publik terhadap kasus ini. Munculnya detail-detail pribadi dan emosional memberikan sudut pandang yang lebih manusiawi terhadap tokoh sentral dalam kasus kopi sianida yang masih meninggalkan banyak tanda tanya.