Kasus Covid-19 Meningkat di Jawa Timur, Satgas Sebut Masih Dalam Kontrol dengan 36 Kasus Aktif

Peningkatan kasus Covid-19 terjadi dalam tiga pekan terakhir, namun dipandang rendah dibandingkan dengan populasi Jatim

Kasus Covid-19 Meningkat di Jawa Timur, Satgas Sebut Masih Dalam Kontrol dengan 36 Kasus Aktif
Ilustrasi. Peningkatan kasus Covid-19 di Jatim telah terjadi sejak tiga pekan sebelum ini diduga terkait pula dengan subvarian EG.5 dan EG.2.

Cydem.co.id' Jakarta - Kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Timur dikabarkan mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Makhyan Jibril Al-Farabi, saat ini tercatat ada 36 kasus aktif Covid-19 di wilayah tersebut.

Peningkatan ini disebutkan masih relatif terkendali, mengingat jumlahnya berada di bawah standar positivitas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dr. Makhyan menjelaskan bahwa peningkatan tersebut didominasi oleh kasus ringan, dan positivity rate WHO yang dianggap berbahaya, yaitu 5 persen, masih berada di sekitar satu persen.

Meskipun mengalami peningkatan, tingkat keterisian rumah sakit (BOR) di Jawa Timur masih rendah, mencapai 0,6 persen. Menurut dr. Makhyan, faktor ini dipengaruhi oleh tingkat capaian vaksinasi yang tinggi di wilayah tersebut, mencapai lebih dari 80 persen dari total penduduk.

Peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Timur telah terjadi sejak tiga pekan sebelumnya, berturut-turut dari 12 kasus, 15 kasus, hingga mencapai 36 kasus aktif. Meskipun demikian, jumlah ini dianggap relatif rendah jika dibandingkan dengan populasi Jawa Timur yang mencapai 40 juta jiwa.

Dr. Makhyan juga menduga bahwa subvarian EG.5 dan EG.2, yang disebut Eris, mungkin menjadi penyebab meningkatnya jumlah kasus Covid-19 secara nasional. Namun, subvarian ini belum terdeteksi di Jawa Timur, dan dr. Makhyan mengajak masyarakat untuk tetap waspada, terutama menjelang musim hujan yang dapat meningkatkan risiko penyakit.

Pada akhirnya, dr. Makhyan menekankan pentingnya menggunakan masker, terutama di tempat-tempat berisiko tinggi seperti rumah sakit, sebagai langkah pencegahan. Meski subvarian Eris belum ditemukan di Jawa Timur, imbauan ini dianggap sebagai upaya proaktif untuk menjaga situasi di wilayah tersebut tetap terkendali di tengah peningkatan kasus Covid-19.