Jokowi Teken Keppres, Nomenklatur Isa Almasih Resmi Berganti Menjadi Yesus Kristus

Wakil Menteri Agama menyoroti pengakuan terhadap aspirasi umat Kristen dan Katolik

 Jokowi Teken Keppres, Nomenklatur Isa Almasih Resmi Berganti Menjadi Yesus Kristus
Presiden Joko Widodo.

Cydem.co.id' Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengukuhkan perubahan bersejarah dengan menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) nomor 8 tahun 2024 pada Senin (29/1). Salah satu perubahan mencolok yang diakomodir dalam kebijakan ini adalah penggantian nomenklatur Isa Almasih menjadi Yesus Kristus.

Dengan tegas, keempat peristiwa utama dalam kehidupan Yesus Kristus, yaitu Kelahiran, Wafat, Kebangkitan atau Paskah, dan Kenaikan, resmi masuk ke dalam kalender nasional Indonesia. Keppres ini menghadirkan empat penamaan baru yang mencerminkan perubahan penting dalam penganut agama Kristen.

Dalam Keppres tersebut, terdapat 16 hari libur yang dicantumkan dalam diktum pertama. Antara lain, Tahun Baru Masehi, Tahun Baru Islam Hijriah, Isra Mikraj Nabi Muhammad S.A.W., Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi Muhammad S.A.W., Kelahiran Yesus Kristus, Wafat Yesus Kristus, Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah), Kenaikan Yesus Kristus, Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka), Hari Raya Waisak, Tahun Baru Imlek, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus, Hari Lahir Pancasila 1 Juni, dan Hari Buruh Internasional 1 Mei.

Untuk hari libur yang disebutkan dalam diktum pertama nomor 2, 4, dan 5, akan ditetapkan setiap tahun oleh menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama.

Diktum kedua memberikan penegasan bahwa jika Aparatur Sipil Negara harus bekerja pada hari-hari libur tersebut karena tugas dinas/pekerjaan, mereka akan tunduk pada ketentuan-ketentuan kerja pada hari libur.

Keputusan pemerintah untuk mengubah nomenklatur Isa Almasih menjadi Yesus Kristus mendapatkan dukungan luas, khususnya dari umat Kristen dan Katolik. Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menyatakan bahwa perubahan ini adalah respons terhadap aspirasi dari umat tersebut, sekaligus mencerminkan penghargaan terhadap keberagaman dan keyakinan yang menjadi bagian integral dari Indonesia.