Jokowi Mengecam Tingginya Angka Pejabat Korup di Indonesia: "Tidak Ada Negara Lain Sebanyak Ini"
Meskipun banyak pejabat yang dipenjara, Jokowi mengatakan masih muncul kasus baru, dan ia menegaskan perlunya evaluasi total dalam menanggulangi korupsi
Cydem.co.id' Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan pernyataan keras terkait tingginya jumlah pejabat negara yang terlibat dalam kasus korupsi di Indonesia. Dalam pidatonya di acara Hakordia 2023, Jokowi menyatakan keprihatinannya atas fenomena ini dan menegaskan bahwa tidak ada negara lain di dunia yang melakukan penangkapan terhadap pejabatnya sebanyak di Indonesia.
Menurut Jokowi, sejak periode 2004-2022, sudah tercatat 344 anggota DPR dan DPRD, 38 menteri dan kepala lembaga, 24 gubernur, 162 bupati dan wali kota, 31 hakim, delapan komisioner lembaga, dan 415 pihak swasta yang ditangkap dalam kasus korupsi. Pidato ini menjadi sorotan karena Jokowi menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena ini dan mengajukan pertanyaan mengapa Indonesia memiliki tingkat penangkapan pejabat yang begitu tinggi.
Meskipun mengakui langkah-langkah penindakan, Jokowi juga menyatakan perlunya evaluasi total terhadap upaya pencegahan korupsi. Ia menyebut bahwa korupsi semakin canggih dan kompleks, sering kali melibatkan unsur lintas negara dan multiyurisdiksi, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Jokowi menyoroti pentingnya upaya bersama dan pendekatan sistemik dalam mencegah korupsi. Dalam konteks ini, ia menekankan perlunya pemanfaatan teknologi terkini. Meskipun demikian, Presiden menyatakan bahwa langkah-langkah pencegahan harus melibatkan semua pihak, termasuk pendidikan dan penindakan.
Pernyataan Jokowi ini muncul di tengah keprihatinan publik terhadap korupsi di Indonesia dan menyoroti tantangan besar yang dihadapi pemerintah dalam memerangi praktik korupsi yang semakin canggih dan meluas.