Jaleswari Pramodhawardani Mundur dari KSP: Mempertahankan Etika dan Netralitas dalam Politik

Langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap kebutuhan publik akan transparansi dan profesionalisme pemerintah

Jaleswari Pramodhawardani Mundur dari KSP: Mempertahankan Etika dan Netralitas dalam Politik
Jaleswari Pramodhawardani mundur dari jabatan Deputi V Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

Cydem.co.id' Jakarta - Keputusan mengejutkan datang dari koridor kekuasaan politik Indonesia ketika Jaleswari Pramodhawardani, Deputi V Kepala Staf Kepresidenan (KSP), mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya yang bergengsi. Dalam sebuah pernyataan resminya, Jaleswari mengungkapkan bahwa langkahnya ini didorong oleh prinsip-prinsip etika dan keyakinan pribadi yang harus dipegang teguh.

"Pada hari ini, saya, Jaleswari Pramodhawardani, dengan ini menginformasikan kepada publik bahwa saya telah mengajukan pengunduran diri dari jabatan Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, yang akan berlaku mulai tanggal 1 Februari 2024," ujar Jaleswari dalam siaran persnya.

Keputusan Jaleswari ini telah disampaikan secara resmi kepada Presiden Joko Widodo melalui Kepala Staf Kepresidenan. Alasannya, menurut Jaleswari, adalah untuk menghindari adanya persepsi negatif yang mungkin muncul terkait dengan kehadirannya di lingkungan politik Presiden atau lembaga kepresidenan.

"Dalam proses pengambilan keputusan ini, saya menyadari betul bahwa penting bagi saya untuk menghindari menjadi beban politik bagi Bapak Presiden dan lembaga kepresidenan secara umum, karena pilihan politik pribadi saya," ungkapnya.

Langkah ini juga mencerminkan kesadaran Jaleswari akan pentingnya netralitas dan profesionalisme pemerintah, terutama di tengah gejolak politik yang sedang berlangsung menjelang tahun pemilihan. Dengan demikian, pengunduran dirinya diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi pemerintahan.

Tidak hanya itu, Jaleswari juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan yang mungkin dilakukan selama menjabat sebagai Deputi V Kepala Staf Kepresidenan. Dia menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam menjaga integritas dan kredibilitas pemerintah Indonesia.

Pengumuman ini telah menarik perhatian luas di kancah politik Indonesia, dengan banyak pihak yang menghargai langkah Jaleswari sebagai contoh dari kesadaran akan pentingnya prinsip-prinsip etika dan netralitas dalam menjalankan tugas publik.

Dengan demikian, langkah berani Jaleswari Pramodhawardani ini tidak hanya menjadi sebuah peristiwa politik, tetapi juga menjadi momentum bagi refleksi mendalam tentang moralitas dan integritas dalam dunia politik modern.