Gus Mus Klaim NU Prioritaskan Kesejahteraan Indonesia, Bukan Dukung Capres di Pilpres 2024
Gus Mus, dari PBNU, menekankan NU's netralitas dalam Pilpres 2024 dan fokus pada kemajuan Indonesia
Cydem.co.id' Jakarta - Siang ini, dalam Konferensi Besar Nahdlatul Ulama, Gus Mus menekankan prioritas NU dalam memajukan Indonesia, menghindari jebakan politik yang mengalihkan perhatian dari pembangunan nasional. Di hadapan puluhan ulama dan pengurus NU, Gus Mus memaparkan pentingnya memusatkan perhatian pada pembangunan kesejahteraan bangsa.
Gus Mus mengakui rasa ketar-ketirnya saat Ketua Umum PBNU dan Rais Aam PBNU memberikan sambutan di acara tersebut. Namun, kekhawatirannya pupus ketika mereka tidak membahas politik praktis, terutama Pilpres 2024.
"Saya ini sudah ketir-ketir. Ketika Ketua Umum pidato, Rais Aam pidato, jangan-jangan nyinggung pilpres. Begitu nyebut Pilpres, saya keluar. Itu bukan urusannya NU," ujar Gus Mus.
Gus Mus menegaskan, "Urusannya NU itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres." Ia menambahkan bahwa NU harus tetap netral dalam proses politik, dengan fokus pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Sejak awal, NU telah menyatakan netralitasnya dalam Pilpres 2024, meskipun organisasi tersebut menjadi sorotan terkait dugaan dukungan pada paslon tertentu. Gus Mus dan pimpinan NU lainnya secara tegas menyatakan komitmen untuk tidak terlibat dalam politik praktis.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, juga menegaskan pentingnya peran aktif NU dalam mengawal kemenangan Indonesia, bukan sekadar terlibat dalam politik tanpa hasil yang nyata.
Selain itu, Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, mengingatkan pengurus NU untuk mendengar dan mematuhi keputusan organisasi, dengan mengutip ayat Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 7 sebagai pedoman.
Di akhir Konferensi, Gus Mus memimpin doa untuk Indonesia, memohon agar Allah SWT merahmati bangsa Indonesia, Nahdlatul Ulama, serta seluruh rakyatnya.