Gencatan Senjata Israel-Hamas Berakhir, Gaza Kembali Dibombardir

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza berakhir, tanpa kesepakatan baru untuk perpanjangannya

Gencatan Senjata Israel-Hamas Berakhir, Gaza Kembali Dibombardir
Jet-jet tempur Israel terdengar terbang kembali di atas langit Gaza menyusul tidak ada pembaruan kesepakatan perpanjangan gencatan senjata yang selesai hari ini.

Cydem.co.id' Jakarta - Gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza resmi berakhir, meninggalkan ketidakpastian dan ketegangan di wilayah tersebut. Meskipun ada upaya perpanjangan, tidak ada kesepakatan yang dicapai, sehingga membuka pintu bagi eskalasi kekerasan yang kembali meresahkan warga di Gaza.

Pada Jumat (1/12), batas waktu perpanjangan gencatan senjata berakhir tanpa ada kesepakatan yang diumumkan, menandai berakhirnya jeda sementara dalam pertempuran yang telah berlangsung selama beberapa minggu. Laporan Al Jazeera mencatat bahwa jet-jet tempur Israel mulai terdengar terbang kembali di atas langit Gaza, mengisyaratkan dimulainya serangan baru.

Wartawan Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, melaporkan bahwa gempuran Israel tidak terbatas hanya di utara Gaza, melainkan juga merambah ke daerah Khan Younis di selatan Jalur Gaza. Keputusan untuk mengakhiri gencatan senjata ini muncul setelah upaya diplomatik untuk mencapai kesepakatan tambahan tidak berhasil.

Israel, dalam serangkaian pernyataan sebelumnya, menetapkan syarat agar Hamas memulangkan 10 sandera setiap hari sebagai prasyarat perpanjangan gencatan senjata. Namun, karena Hamas tidak dapat memenuhi syarat tersebut, Israel kini mengancam untuk melanjutkan serangan di Gaza.

Tentu saja, situasi ini menciptakan ketidakpastian dan kekhawatiran di antara warga Gaza, yang telah lama menjadi korban dalam konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Hamas. Masyarakat internasional diimbau untuk mendukung upaya perdamaian dan menekan pihak-pihak terkait untuk kembali ke meja negosiasi.

Keputusan berakhirnya gencatan senjata ini juga memunculkan kekhawatiran tentang kemungkinan terjadinya eskalasi konflik yang lebih besar di kawasan tersebut. Selama berlangsungnya situasi ini, berbagai upaya diplomatik mungkin diperlukan untuk menghindari lebih banyak korban dan mendorong terciptanya perdamaian yang berkelanjutan di Jalur Gaza.