Eskalasi Konflik di Gaza: Pasukan Israel Gempur Kamp Pengungsi Jabalia, Puluhan Warga Palestina Tewas

Salah satu korban tewas adalah ilmuwan terkemuka Palestina, Sufyan Tayeh, rektor Universitas Islam Gaza dan Ketua UNESCO di Palestina

Eskalasi Konflik di Gaza: Pasukan Israel Gempur Kamp Pengungsi Jabalia, Puluhan Warga Palestina Tewas
Kamp pengungsi Jabalia yang berada di bagian utara Jalur Gaza, Palestina, digempur lagi oleh pasukan militer Israel.

Cydem.co.id' Jakarta - Pasukan militer Israel melanjutkan serangan di Jalur Gaza dengan menargetkan kamp pengungsi Jabalia di bagian utara, menyebabkan puluhan warga Palestina tewas dan rumah-rumah hancur. Gempuran tersebut terjadi setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas berakhir, memperburuk kondisi di kawasan yang telah menjadi saksi pertempuran berkepanjangan.

Salah satu korban tewas adalah ilmuwan terkemuka Palestina, Sufyan Tayeh, yang merupakan rektor Universitas Islam Gaza. Serangan ini meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut setelah upaya perdamaian tidak mencapai kesepakatan, dan gencatan senjata sebelumnya hanya berlangsung selama seminggu.

Pasukan Israel menyerang dengan intensitas tinggi, menyasar blok perumahan di kamp pengungsi Jabalia, yang menjadi sasaran berulang kali. Laporan mencatat bahwa para korban sulit dijangkau karena tertimbun reruntuhan, sementara tim penyelamat dan warga yang membantu menjadi target serangan. Seorang kolega dari Al Jazeera yang berada di lokasi menggambarkan kehancuran yang tak terbayangkan, dengan blok perumahan yang kini rata dengan tanah. Serangan ini meningkatkan jumlah korban jiwa di Jalur Gaza, dengan lebih dari 15.000 orang tewas sejak dimulainya agresi Israel pada Oktober.

Ketegangan di wilayah tersebut semakin memanas setelah gencatan senjata berakhir pada Jumat lalu. Meskipun upaya negosiasi dilakukan, Israel memutuskan untuk melanjutkan serangannya, menyebabkan korban jiwa dan merusak infrastruktur sipil. Ilmuwan terkemuka Sufyan Tayeh, yang tewas dalam serangan tersebut, merupakan tokoh akademis dan Ketua UNESCO untuk Ilmu Fisika, Astrofisika, dan Luar Angkasa di Palestina. Serangan ini juga menyoroti keterbatasan perlindungan bagi warga sipil di kawasan konflik, dan menunjukkan sulitnya mencapai solusi damai di tengah ketegangan yang berkepanjangan.