Cuaca Ekstrem Ancam Jakarta dan Beberapa Wilayah Indonesia, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

Gelombang atmosfer Rossby Ekuator dan Kelvin menjadi faktor pemicu, memicu pertumbuhan awan hujan, sementara MJO dan La Nina tidak menunjukkan dampak signifikan

Cuaca Ekstrem Ancam Jakarta dan Beberapa Wilayah Indonesia, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Ilustrasi. Cuaca ekstrem mengancam ibu kota.

Cydem.co.id' Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah DKI Jakarta, yang berpotensi mengalami puting beliung, hujan lebat, petir, dan dampak serius lainnya seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Peringatan ini mencakup beberapa provinsi seperti Aceh, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, dengan potensi cuaca ekstrem pada tanggal tertentu dalam periode 17-23 November.

Faktor pemicu cuaca ekstrem ini dikaitkan dengan fenomena atmosfer signifikan, seperti gelombang atmosfer Rossby Ekuator dan Kelvin. Meskipun gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO) dan La Nina tidak memberikan dampak yang signifikan, BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap kondisi cuaca yang berpotensi membahayakan.

BMKG menyarankan agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, petir, dan angin kencang. Dampak yang mungkin timbul mencakup banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin. Waspada terutama diperlukan pada tanggal 17-18 November dan 21-23 November.

Meskipun demikian, BMKG juga mengingatkan bahwa cuaca ekstrem ini terkait dengan kondisi global dan regional, serta model probabilitas, sehingga perubahan bisa terjadi sesuai perkembangan informasi lebih lanjut. Pihak berwenang juga diimbau untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada masyarakat agar dapat mengantisipasi dan mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.