Baliho Jokowi 'Alumnus Paling Membanggakan' Muncul di UGM

Baliho kontroversial bergambar Jokowi 'Alumnus Paling Membanggakan' muncul di UGM diduga sebagai respons atas baliho kritis BEM KM UGM yang menyebutnya 'Alumnus UGM Paling Memalukan'

Baliho Jokowi 'Alumnus Paling Membanggakan' Muncul di UGM
Sepekan setelah baliho berisi kritikan terhadap Presiden Jokowi muncul, baliho serupa dipasang di kawasan Universitas Gadjah Mada dan kali ini berisi pujian.

Cydem.co.id' Jakarta - Baliho kontroversial berukuran besar dengan gambar Presiden Joko Widodo muncul di kawasan Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Yogyakarta, pada Jumat (15/12), menambah ketegangan di kalangan mahasiswa. Baliho ini menjadi respons terhadap baliho sebelumnya milik Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa UGM (BEM KM UGM) yang mengkritik Jokowi sebagai 'Alumnus UGM Paling Memalukan' pada 8 Desember lalu.

Baliho baru ini, berukuran 4x3 meter, menciptakan narasi baru dengan tulisan yang menyebutnya sebagai 'BEM UGM Present: Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Membanggakan (Presiden Pertama dari UGM)'. Sebelumnya, baliho BEM KM UGM menimbulkan pro dan kontra dengan tulisan 'BEM KM UGM Presents: Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan. Mr. Joko Widodo'.

Kontroversi semakin memanas dengan munculnya undangan aksi dari Badan Etik Mahasiswa (BEM) UGM yang tersebar di berbagai grup WhatsApp wartawan sejak pagi Jumat. Undangan ini mencantumkan nama Feri Cadang sebagai Ketua BEM UGM dan menunjukkan maksud aksi sebagai respons terhadap baliho BEM KM UGM yang dianggap merendahkan.

Namun, aksi tersebut tidak terlaksana sesuai jadwal yang diumumkan, dan baliho 'membanggakan' baru tersebut terpantau terpasang menjelang waktu maghrib. Feri Cadang, yang sebelumnya disebut sebagai Ketua BEM UGM, mengaku menarik diri dari aksi tersebut, menciptakan kebingungan terkait penyelenggaraan aksi.

Dalam penjelasannya, Feri menyatakan alasan pribadinya untuk tidak berpartisipasi dalam aksi tersebut dan menilai sebagian hal kontraproduktif terhadap gerakan yang seharusnya. Sementara itu, Gielbran M. Noor, Ketua BEM KM UGM, membantah keterlibatan organisasinya dalam baliho 'membanggakan' dan menyatakan bahwa mereka tidak pernah mendapatkan informasi terkait hal tersebut.

Ketegangan antara kelompok mahasiswa terkait pandangan terhadap Jokowi semakin mencuat, dengan masing-masing pihak menunjukkan respons dan tindakan yang berbeda. Sejumlah pertanyaan pun muncul terkait siapa yang bertanggung jawab atas baliho kontroversial ini dan apa dampaknya terhadap dinamika kampus UGM.