Ancaman Penembakan Terhadap Anies Baswedan Mencuat di Medsos, Anies Berharap Kejadian Tak Terjadi

Ancaman penembakan terhadap Anies Baswedan memicu ketegangan dalam kampanye pemilihan presiden

Ancaman Penembakan Terhadap Anies Baswedan Mencuat di Medsos, Anies Berharap Kejadian Tak Terjadi
Anies Baswedan respons netizen yang melontarkan ancaman penembakan terhadap dirinya jelang Pilpres 2024.

Cydem.co.id' Jakarta - Ancaman penembakan terhadap Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, menjadi sorotan setelah viral di media sosial Twitter yang kini dikenal sebagai X. Anies memberikan respons terhadap ancaman tersebut, berharap agar kejadian tersebut tidak benar-benar terjadi.

Anies, yang sedang melakukan kampanye di Samarinda, menyampaikan harapannya kepada wartawan pada Kamis (11/1). "Ya, mudah-mudahan tidak terjadi, kalau itu dianggap ancaman, biar pihak penegak hukum bisa menindaklanjuti," ujar Anies.

Meskipun demikian, Anies mengungkapkan bahwa Timnas AMIN, tim kampanye yang mendukungnya, belum memiliki rencana untuk memproses hukum pelaku ancaman tersebut. "Belum ada rencana itu," tambahnya.

Ancaman penembakan tersebut pertama kali muncul di platform TikTok dan cepat menyebar di Twitter. Seorang pengguna dengan akun @sleepyiysloth mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan komentar bertuliskan, "Izin bapak, nembak kepala Anis hukumannya berapa lama ya?" Pengguna tersebut juga membagikan beberapa foto yang diduga sebagai sosok yang mengancam Anies.

Unggahan tersebut mencuri perhatian 19 ribu pengguna di media sosial X, menciptakan gelombang diskusi dan keprihatinan terkait keamanan Anies Baswedan. Hingga berita ini ditulis, belum ada keputusan dari pihak Timnas AMIN terkait langkah hukum yang akan diambil terhadap pelaku ancaman.

Situasi ini menunjukkan eskalasi ancaman terhadap tokoh-tokoh publik di dunia maya, menyoroti perlunya ketegasan pihak berwenang dalam menanggapi dan mengatasi ancaman serius terhadap keamanan publik. Ancaman tersebut juga memicu perdebatan mengenai keamanan dan privasi tokoh-tokoh publik dalam era digital.