Tersangka Penembakan Relawan Prabowo di Jawa Timur: Kades dan Dua Warga Terlibat, Motif Belum Terungkap
Tiga tersangka, termasuk kepala desa, masih dalam proses pemeriksaan terkait peran dan motif mereka
Cydem.co.id' Jakarta - Polda Jawa Timur telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus penembakan terhadap Muarah (49), seorang relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Tiga tersangka tersebut, dengan inisial S, H, dan W, termasuk seorang kepala desa (kades), semuanya merupakan warga Sampang Madura.
Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengungkapkan bahwa ketiga tersangka masih dalam tahap pemeriksaan, dan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim memberikan dukungan penuh terhadap kasus ini. Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, polisi belum menemukan motif politik atau kaitan dengan politik dalam insiden ini.
"Sampai saat ini sudah 13 orang saksi yang diperiksa, dan sudah ada tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Dirmanto. Salah satu dari ketiga tersangka adalah seorang oknum kepala desa. Setelah penetapan tersangka, polisi melakukan penggeledahan di dua rumah dan satu gudang yang diduga milik para tersangka, termasuk rumah oknum kades.
Penggeledahan ini dipimpin oleh Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto. Sejumlah barang bukti, termasuk senjata tajam, senjata api (senpi), handphone, dan barang bukti lainnya, berhasil diamankan dari tempat-tempat tersebut.
Kejadian Penembakan pada Relawan Prabowo
Muarah, relawan Prabowo-Gibran di Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura, menjadi korban penembakan pada tanggal 22 Desember. Peristiwa tersebut terjadi ketika Muarah sedang ngopi bersama temannya di depan sebuah toko. Dua orang tak dikenal naik motor Yamaha Nmax mendekati Muarah dan menembaknya sebanyak dua kali sebelum melarikan diri. Muarah kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan untuk menentukan peran para pelaku dan motif di balik penembakan tersebut. Polisi menekankan bahwa, meskipun belum ditemukan motif politik, penyelidikan terus berlangsung untuk mengungkap kebenaran di balik insiden tragis ini. Masyarakat dan pihak berwenang diminta bersabar sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dari penyelidikan ini.