Taktik Canggih Hamas Hadapi Agresi Israel di Gaza: Drone Peledak, Operasi di Gaza Utara, dan Strategi Penyerangan Pasukan Israel

Serangkaian taktik canggih Hamas menegaskan bahwa perlawanan mereka tidak hanya kuat tetapi juga mampu mengadaptasi diri terhadap strategi musuh

Taktik Canggih Hamas Hadapi Agresi Israel di Gaza: Drone Peledak, Operasi di Gaza Utara, dan Strategi Penyerangan Pasukan Israel
Pengamat militer menilai taktik Hamas semakin canggih hadapi Israel.

Cydem.co.id' Jakarta - Kelompok perlawanan Hamas telah meluncurkan serangkaian taktik canggih untuk menghadapi agresi berkepanjangan Israel di Gaza. Meskipun menghadapi gempuran selama dua bulan, mereka terus meningkatkan kekuatan militan dengan senjata-senjata baru, termasuk drone peledak dan amunisi anti-tank.

Drone Peledak dan Amunisi Anti-Tank

Kelompok Hamas, bersama dengan militan Palestina lainnya, telah mengadaptasi taktik baru setelah berakhirnya gencatan senjata, fokus pada menghadapi pasukan Israel di seluruh Jalur Gaza. Penggunaan eksplosif penetrator (EFP), yang dirancang untuk menembus lapisan baja, menunjukkan inovasi dalam persenjataan mereka. Jenis EFP modern yang dimiliki Hamas dapat menembus pertahanan Trophy Israel.

Selain itu, penggunaan drone satu arah untuk menargetkan pasukan Israel di Jalur Gaza utara menunjukkan perkembangan baru dalam strategi perang Hamas. "Hamas telah mengembangkan drone selama beberapa dekade dan telah menggunakannya, namun tidak pernah secara efektif dan terutama untuk tujuan pelatihan," kata Veronika Poniscjakova, spesialis militer di Universitas Portsmouth di Inggris.

Operasi di Gaza Utara

Hamas diduga dengan sengaja melancarkan operasi di Gaza utara untuk memperlambat kemajuan Israel dan memberikan waktu yang cukup bagi mereka untuk memindahkan pemimpin dan persenjataan ke Gaza selatan. Taktik gerilya di Gaza utara, yang menghindari pertempuran besar dan melancarkan serangan penyergapan, membuat Israel kesulitan.

Ahron Bregman, ahli keamanan Timur Tengah di Kings College London, mengungkapkan, "Orang-orang Israel juga kurang mengenal Jalur Gaza selatan dibandingkan dengan Jalur Gaza utara."

Membuat Israel Memperpanjang Perang

Hamas diduga mengulur waktu perang untuk menjatuhkan citra Israel. "Waktu adalah sahabat Hamas. Semakin lama perang berlangsung, semakin banyak korban sipil yang akan jatuh, dan ini menguntungkan Hamas karena menurunkan citra Israel," kata Poniscjakova. Hamas tidak perlu meraih kemenangan besar, tetapi cukup bertahan untuk membuktikan keberlanjutan keberadaannya.

Meledakkan Pasukan Barak Israel dari Terowongan

Informasi intelijen yang berhasil direkam oleh Hamas memungkinkan mereka untuk melancarkan serangan balasan yang terkoordinasi. Melalui terowongan bawah tanah, mereka meledakkan bom ketika sekitar 60 pasukan Israel berada di dalam barak militer.

Pertempuran sengit di Jalur Gaza menunjukkan bahwa kekuatan dan kreativitas Hamas tidak boleh diremehkan. Strategi canggih mereka, dari penggunaan drone hingga serangan terkoordinasi, terus menghadirkan tantangan bagi pasukan Israel. Perang ini semakin kompleks dengan taktik baru yang terus berkembang, meninggalkan pertanyaan mengenai masa depan konflik di kawasan tersebut.